Kenali FIRAUN masa kini
1. Bashar Al-Asad - Syria
2. Benjamin Netanyahu - Palestine
3. El-Sisi - Mesir
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - Myanmar
5. Jose Eduardo Dos Santos - Angola
2. Benjamin Netanyahu - Palestine
3. El-Sisi - Mesir
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - Myanmar
5. Jose Eduardo Dos Santos - Angola
1.Kekejaman Basyar Al-Assad
Kekejaman dan kezaliman Bashar bukan satu dongengan. Bukan satu rekaan untuk memburukkan reputasinya yang sudah pon sedia tercalar. Ia direkodkan dengan baik dan teliti sekali, baik melalu testimoni mereka yang terselamat dan askar-askar yang belot melarikan diri daripada Bashar, atau melalui rakaman video dan gambar yang sempat diambil oleh para saksi.
Antara video yang amat menggugah jiwa adalah apabila rakyat Syria dipaksa untuk menyebut 'Laila ha illa Bashar!' atau 'Tiada sembahan selain Bashar!' Astaghfirullah.. Dan mereka yang enggan menyebutnya akan dirobek mulut mereka, sehingga hilang bahagian rahang bawah mereka. La hawla wa quwwata illa billah..
Belum lagi dihitung kekejaman dan kezaliman yang lain yang dilakukan Bashar dan anjing-anjingnya. Misalnya, nasib yang menimpa seorang gadis sunti, Zainab al-Husni, 23 tahun, yang dikerat empat dan dicampak mayatnya di hadapan rumah keluarganya, semata-mata kerana dia melawan kerana tidak mahu dirobek daranya oleh tentera Bashar laknatullah. Belum lagi dikira nasib 19 orang doktor dan dan 40 orang pesakit di sebuah hospital di Doma yang dibunuh dengan kejam oleh anjing-anjing Bashar. Allahu Akbar! Moga Allah mengurniakan syahid kepada kalian semua! Kalian tuntutlah di hadapan mahkamah Allah yang Maha Agung lagi Adil di Mashyar kelak; Dia pasti tidak akan mengecewakan kalian!
Sehingga kini, sudah ribuan nyawa yang gugur sejak revolusi Syria tercetus setahun yang lalu (angka sebenar tidak dapat dipastikan; pokoknya cukup ramai!). Lebih banyak nyawa akan tergadai dek ketegasan dan kedegilan Bashar untuk menamatkan kebangkitan ini dengan cara apa sekalipon.
Dunia terus menyaksikan dan bertepuk tangan gembira dengan apa yang berlaku. Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu kekal dungu dan menjadi boneka kuffar, apabila Russia dan China, dua ahli tetap Majlis Keselamatan menggunakan veto mereka untuk menolak sebarang usul untuk mengenakan tindakan terhadap rejim Syria. Iran dan Hizbullah pula terus memberikan sokongan, sama ada secara terang-terangan atau di belakang tabir terhadap rejim Bashar. Diceritakan juga bagaimana Hizbullah menghantar tentera elit dan komando mereka ke Syria untuk membantu Bashar menamatkan riwayat revolusi ini.
Terbaru, email-email Bashar, isterinya Asma, ayah mertuanya yang berpengkalan di London dan beberapa orang lagi konco dan kroni telah tersebar luas di media. Hasil selusup masuk sejak berbulan-bulan berjaya mendedahkan kekorupan dan pengkhianatan Bashar dan para penyokong tegarnya. Bagaimana di tengah-tengah krisis yang melanda, Bashar dan orang-orang kanannya boleh berjenaka bersahaja dengan apa yang sedang menimpa rakyat Syria, malah tidak mengambil seriyes langsung dengan krisis kemanusiaan yang berlaku. Diperlihatkan juga bagaimana Bashar dan isterinya Asma dengan selamba badak membeli-belah atas talian dengan riang gembiranya melalui laman-laman membeli-belah yang berpengkalan di Amerika Syarikat. Begitu juga nasihat yang diberikan oleh bapa mertuanya, yang menyarankan agar Bashar mencipta helah dan alasan untuk menutup kezalimannya terhadap rakyatnya sendiri.
Di sebalik kekejaman dan penindasan yang dilakukan Bashar ke atas rakyatnya sendiri, amat mengagumkan dan mengharukan apabila melihat semangat rakyat Syria yang tidak pernah padam. Mereka begitu yakin dengan janji Allah, barangsiapa yang bersungguh-sungguh berjihad di jalanNya, pasti Dia akan menunjukkan jalan keluar. Mereka begitu yakin yang suatu hari nanti, Bashar dan rejimnya akan berjaya juga ditumbangkan. Cepat atau lambat, itu bukan persoalannya. Yang lebih penting, mereka semua bersatu, berjihad untuk melawan kekejaman rejim Bashar.
2. Benjamin Netanhyu Simbol Terorisme Dunia
GAZA (Arrahmah.com) – Kelompok Hamas Palestina telah menjelaskan bahwa Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu merupakan “simbol terorisme dunia.”, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (14/1/2015).
“Netanyahu akan tetap menjadi simbol terorisme di dunia,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam siaran pers yang disampaikan Selasa (13/1).
Dia mengatakan bahwa keikutsertaan Netanyahu dalam pawai anti-terorisme di Paris “tidak akan membebaskan dia dari kejahatannya di Jalur Gaza.”
Netanyahu bergabung dengan sejumlah pemimpin dunia dalam pawai anti-terorisme pada hari Ahad (11/1) di Paris setelah serangan mematikan pekan lalu terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo.
Musim panas lalu, setidaknya 2.160 warga Palestina gugur – kebanyakan warga sipil – dan hampir 11.000 lainnya terluka dalam 51 hari serangan “Israel” di Jalur Gaza yang diblokade.
(ameera/arrahmah.com)
– See more at: http://www.arrahmah.com/…/hamas-netanyahu-simbol-teroris-du…
3. Al - Sisi Firaun Moden
Kemunculan Firaun moden hanyalah ulangan sejarah Firaun di zaman Nabi Musa Tindakan ganas oleh regim pemimpin diktator General Abdel Fatah el-Sisi di Mesir dilakukan dengan nada sunyi yang memekakkan dari Amerika dan Israel lahir daripada kebimbangan mereka terhadap kebangkitan Gerakan Islam di Mesir dan kemunculan semula sistem khilafah yang telah berjaya dihapuskan pada tahun 1923 di Turki. Ketakutan mereka ini mengingatkan kita kepada tindakan ganas dan kejam di era pemerintahan Firaun. Oleh kerana takut dan yakin akan munculnya seorang anak lelaki yang bakal menjatuhkan kerajaan mereka, lalu Firaun telah bertindak ganas terhadap mana-mana anak lelaki yang lahir dan terus mereka dibunuh. Namun pembunuhan tersebut gagal menghalang lahir dan kemunculan Nabi Musa sehingga akhirnya Firaun dijatuhkan. Kini di dalam era moden ini, ketakutan itu muncul kembali. Kalau Firaun dahulu hanya membunuh kanak- kanak lelaki, kini semua peringkat umur dibunuh kerana semua pihak menjadi penyumbang kepada kesedaran rakyat bagi mempertahankan pemimpin yang dipilih. Nyata firaun moden lebih zalim dari firaun di era Nabi Musa. Firaun el-Sisi langsung tidak mengambil pengajaran dari apa yang telah berlaku. Halangan dan tindakan ganas akan pasti gagal seperti usaha menahan kemunculan 'Nabi Musa' di zaman dulu. Tindakan ganas Firaun moden menghalang kemarahan rakyat dan kebencian akan diterjemahkan dengan kerelaan mereka untuk terus berjuang sehingga pimpinan pilihan rakyat Dr Mohamad Mursi kembali semula ke tampuk pemerintahan. Kemunculan Nabi Musa telah mengubah landskap politik di sekitar Mesir, Jordan, Syria (Wilayah Sham). Kegilaan Firaun moden ini dijangka akan menyebabkan berlakunya satu perubahan besar senario politik Timur Tengah. Kebangkitan semula Islam inilah yang sangat ditakuti oleh rejim Firaun moden kini khususnya ketakutan oleh Amerika dan Israel. Senyum
(Dato' Tuan Ibrahim bin Tuan Man, 2013)
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - The Face of Buddhist Terror
Jakarta - Biksu Buddha Ashin Wirathu mendadak jadi sorotan dunia. Tragedi pembantaian dan pengusiran Muslim Rohingya banyak dikaitkan dengan Ashin. Wajahnya yang tenang, pakaiannya yang sederhana seperti biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya. Media barat tak kurang mulai dari Majalah Time, New York Times, sampai Washington Post melabelinya sebagai pembenci muslim. Ashin Wirathu disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar menyerang Muslim Rohingya.
Wajah Ashin menghias sample Majalah Time, ’The Face of Buddhist Terror’ demikian judul besarnya. Time juga di dalam berita menyebut sosok Ashin Wirathu sebagai Bin Laden Bangsa Burma.
“Sekarang bukan saatnya untuk diam,” kata Ashin seperti dikutip Time, Rabu (20/5/2015). Apa yang disampaikan biksu berumur 46 tahun itu merujuk kepada kekerasan yang dilakukan pada Muslim Rohingya.
Sosok Ashin ini tak hanya menarik minat Time saja, The Washington Post juga menyorot sepak terjang Ashin yang disebut sebagai pemimpin dalam pergerakan pembantaian Rohingya.
“Kamu bisa saja penuh cinta dan kebaikan, tapi kamu tidak akan bisa tidur tenang di sebelah anjing gila,” tutur Ashin seperti mengutip Washington Post. Anjing gila yang dimaksud Ashin tak lain merujuk pada Muslim Rohingya.
Ashin pun dengan terang-terangan di depan ‘jamaah’nya dalam ceramah di sebuah kuil menyebut Muslim Rohingya sebagai musuh. New York Times menulis jelas bagaimana kebencian Ashin pada kaum Rohingya.
“Saya bangga disebut sebagai umat Buddha garis keras,” tutur Ashin seperti dikutip dari New York Times.
Kini kondisi muslim Rohingya memang mengkhawatirkan. Mereka terusir dari rumah mereka di Myanmar. Pemerintah setempat pun bahkan tak bisa berbuat banyak terhadap kekerasan yang terjadi. Mereka memilih untuk pergi menjadi pengungsi.
Ada 1.000-an muslim Rohingya yang saat ini terdampar di Aceh dan Sumatera Utara. Mereka tak mau kembali ke Myanmar karena menghadapi pembantaian.
5. Kezaliman Jose Eduardo Dos Santos
Angola (SI Onilne) - Angola telah menjadi negara pertama di dunia yang melarang Islam secara terbuka dan mengambil langkah-langkah dengan menghancurkan masjid-masjid di negara itu. Demikian dilaporkan beberapa surat kabar lokal, seperti dikutip onislam.net (24/11/2013).
"Proses legalisasi Islam belum disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Masjid mereka akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Rosa Cruz e Silva, Menteri Angola Kebudayaan, seperti dikutip oleh Agence Ecofin.
Komentar Silva diberikan selama kunjungannya kepada Komisi-6 Majelis Nasional. Dia menegaskan bahwa keputusan yang terbaru itu terkait dengan serangkaian upaya untuk melarang sekte keagamaan 'ilegal'.
Menteri menambahkan, dalam jawabannya terhadap pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen dari Komisi-6 Majelis Nasional, bahwa kebebasan beragama hanya bisa terwujud jika sudah ada revisi UU 04/02 21 Mei, demikian dikutip kantor berita resmi Agencia Angola Press.
Pemerintah Angola juga akan mewajibkan memperbarui adanya kongregasi relijius dalam konteks nasional saat ini, sebagai cara untuk memerangi munculnya cara beribadah agama yang bertentangan dengan "kebiasaan dan adat istiadat budaya Angola," tambah Silva.
Selain agama Islam, Silva mengumumkan bahwa setidaknya ada 194 sekte keagamaan yang tidak berwenang untuk melakukan kegiatan mereka. "Semua sekte ada pada daftar yang diterbitkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di koran Angola 'Jornal de Angola' dilarang untuk melakukan ibadah, sehingga mereka harus menutup pintu rumah ibadah mereka," kata Silva dikutip Voice Kamerun. "Selain itu, kami juga memiliki daftar panjang lebih dari seribu aplikasi legalisasi," tambahnya.
Pernyataan anti-Islam seperti ini bukan komentar satu-satunya pejabat Angola. "Ini adalah akhir dari pengaruh Islam di negara kita," ucap Presiden José Eduardo dos Santos dikutip oleh surat kabar Osun Defender pada hari Minggu, (24/11/2013)
Oktober lalu, Muslim dari kota perkotaan Viana, Luanda, menghadiri penghancuran menara masjid mereka di Zengo, Propinsi Luanda. Gubernur Luanda, Bento Bento, juga mengatakan pada gelombang udara dari sebuah radio lokal bahwa "Muslim radikal tidak diterima di Angola dan pemerintah Angola belum siap untuk legalisasi masjid."
Dia menambahkan bahwa umat Islam tidak diterima di Angola dan bahwa pemerintah tidak akan melegalkan keberadaan masjid di negara itu.
Menurut CIA Factbook, 47% dari warga Angola memeluk keyakinan pribumi, 38% Katolik Roma dan 15% Protestan. Sedangkan jumlah Muslim tak sampai 1% dari total populasi Angola yang mencapai 17,3 juta jiwa.
Walaupun pemerintahan Angola menganut sistem Demokrasi multi partai namun Islam dilarang disana. Apa yang terjadi di Angola ini sebenarnya sudah melanggar Hak-Hak Asasi Manusia yang sudah diakui secara internasional. Angola mestinya bisa dijatuhi sanksi internasional. Ini harus menjadi perhatian serius lembaga dan badan-badan Islam Dunia seperti Rabithah Alam Islami, OKI (Organisasi Konferensi Islam), Liga Muslim Dunia, dan lainnya.
Kekejaman dan kezaliman Bashar bukan satu dongengan. Bukan satu rekaan untuk memburukkan reputasinya yang sudah pon sedia tercalar. Ia direkodkan dengan baik dan teliti sekali, baik melalu testimoni mereka yang terselamat dan askar-askar yang belot melarikan diri daripada Bashar, atau melalui rakaman video dan gambar yang sempat diambil oleh para saksi.
Antara video yang amat menggugah jiwa adalah apabila rakyat Syria dipaksa untuk menyebut 'Laila ha illa Bashar!' atau 'Tiada sembahan selain Bashar!' Astaghfirullah.. Dan mereka yang enggan menyebutnya akan dirobek mulut mereka, sehingga hilang bahagian rahang bawah mereka. La hawla wa quwwata illa billah..
Belum lagi dihitung kekejaman dan kezaliman yang lain yang dilakukan Bashar dan anjing-anjingnya. Misalnya, nasib yang menimpa seorang gadis sunti, Zainab al-Husni, 23 tahun, yang dikerat empat dan dicampak mayatnya di hadapan rumah keluarganya, semata-mata kerana dia melawan kerana tidak mahu dirobek daranya oleh tentera Bashar laknatullah. Belum lagi dikira nasib 19 orang doktor dan dan 40 orang pesakit di sebuah hospital di Doma yang dibunuh dengan kejam oleh anjing-anjing Bashar. Allahu Akbar! Moga Allah mengurniakan syahid kepada kalian semua! Kalian tuntutlah di hadapan mahkamah Allah yang Maha Agung lagi Adil di Mashyar kelak; Dia pasti tidak akan mengecewakan kalian!
Sehingga kini, sudah ribuan nyawa yang gugur sejak revolusi Syria tercetus setahun yang lalu (angka sebenar tidak dapat dipastikan; pokoknya cukup ramai!). Lebih banyak nyawa akan tergadai dek ketegasan dan kedegilan Bashar untuk menamatkan kebangkitan ini dengan cara apa sekalipon.
Dunia terus menyaksikan dan bertepuk tangan gembira dengan apa yang berlaku. Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu kekal dungu dan menjadi boneka kuffar, apabila Russia dan China, dua ahli tetap Majlis Keselamatan menggunakan veto mereka untuk menolak sebarang usul untuk mengenakan tindakan terhadap rejim Syria. Iran dan Hizbullah pula terus memberikan sokongan, sama ada secara terang-terangan atau di belakang tabir terhadap rejim Bashar. Diceritakan juga bagaimana Hizbullah menghantar tentera elit dan komando mereka ke Syria untuk membantu Bashar menamatkan riwayat revolusi ini.
Terbaru, email-email Bashar, isterinya Asma, ayah mertuanya yang berpengkalan di London dan beberapa orang lagi konco dan kroni telah tersebar luas di media. Hasil selusup masuk sejak berbulan-bulan berjaya mendedahkan kekorupan dan pengkhianatan Bashar dan para penyokong tegarnya. Bagaimana di tengah-tengah krisis yang melanda, Bashar dan orang-orang kanannya boleh berjenaka bersahaja dengan apa yang sedang menimpa rakyat Syria, malah tidak mengambil seriyes langsung dengan krisis kemanusiaan yang berlaku. Diperlihatkan juga bagaimana Bashar dan isterinya Asma dengan selamba badak membeli-belah atas talian dengan riang gembiranya melalui laman-laman membeli-belah yang berpengkalan di Amerika Syarikat. Begitu juga nasihat yang diberikan oleh bapa mertuanya, yang menyarankan agar Bashar mencipta helah dan alasan untuk menutup kezalimannya terhadap rakyatnya sendiri.
Di sebalik kekejaman dan penindasan yang dilakukan Bashar ke atas rakyatnya sendiri, amat mengagumkan dan mengharukan apabila melihat semangat rakyat Syria yang tidak pernah padam. Mereka begitu yakin dengan janji Allah, barangsiapa yang bersungguh-sungguh berjihad di jalanNya, pasti Dia akan menunjukkan jalan keluar. Mereka begitu yakin yang suatu hari nanti, Bashar dan rejimnya akan berjaya juga ditumbangkan. Cepat atau lambat, itu bukan persoalannya. Yang lebih penting, mereka semua bersatu, berjihad untuk melawan kekejaman rejim Bashar.
2. Benjamin Netanhyu Simbol Terorisme Dunia
GAZA (Arrahmah.com) – Kelompok Hamas Palestina telah menjelaskan bahwa Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu merupakan “simbol terorisme dunia.”, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (14/1/2015).
“Netanyahu akan tetap menjadi simbol terorisme di dunia,” kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam siaran pers yang disampaikan Selasa (13/1).
Dia mengatakan bahwa keikutsertaan Netanyahu dalam pawai anti-terorisme di Paris “tidak akan membebaskan dia dari kejahatannya di Jalur Gaza.”
Netanyahu bergabung dengan sejumlah pemimpin dunia dalam pawai anti-terorisme pada hari Ahad (11/1) di Paris setelah serangan mematikan pekan lalu terhadap majalah satir Perancis Charlie Hebdo.
Musim panas lalu, setidaknya 2.160 warga Palestina gugur – kebanyakan warga sipil – dan hampir 11.000 lainnya terluka dalam 51 hari serangan “Israel” di Jalur Gaza yang diblokade.
(ameera/arrahmah.com)
– See more at: http://www.arrahmah.com/…/hamas-netanyahu-simbol-teroris-du…
3. Al - Sisi Firaun Moden
Kemunculan Firaun moden hanyalah ulangan sejarah Firaun di zaman Nabi Musa Tindakan ganas oleh regim pemimpin diktator General Abdel Fatah el-Sisi di Mesir dilakukan dengan nada sunyi yang memekakkan dari Amerika dan Israel lahir daripada kebimbangan mereka terhadap kebangkitan Gerakan Islam di Mesir dan kemunculan semula sistem khilafah yang telah berjaya dihapuskan pada tahun 1923 di Turki. Ketakutan mereka ini mengingatkan kita kepada tindakan ganas dan kejam di era pemerintahan Firaun. Oleh kerana takut dan yakin akan munculnya seorang anak lelaki yang bakal menjatuhkan kerajaan mereka, lalu Firaun telah bertindak ganas terhadap mana-mana anak lelaki yang lahir dan terus mereka dibunuh. Namun pembunuhan tersebut gagal menghalang lahir dan kemunculan Nabi Musa sehingga akhirnya Firaun dijatuhkan. Kini di dalam era moden ini, ketakutan itu muncul kembali. Kalau Firaun dahulu hanya membunuh kanak- kanak lelaki, kini semua peringkat umur dibunuh kerana semua pihak menjadi penyumbang kepada kesedaran rakyat bagi mempertahankan pemimpin yang dipilih. Nyata firaun moden lebih zalim dari firaun di era Nabi Musa. Firaun el-Sisi langsung tidak mengambil pengajaran dari apa yang telah berlaku. Halangan dan tindakan ganas akan pasti gagal seperti usaha menahan kemunculan 'Nabi Musa' di zaman dulu. Tindakan ganas Firaun moden menghalang kemarahan rakyat dan kebencian akan diterjemahkan dengan kerelaan mereka untuk terus berjuang sehingga pimpinan pilihan rakyat Dr Mohamad Mursi kembali semula ke tampuk pemerintahan. Kemunculan Nabi Musa telah mengubah landskap politik di sekitar Mesir, Jordan, Syria (Wilayah Sham). Kegilaan Firaun moden ini dijangka akan menyebabkan berlakunya satu perubahan besar senario politik Timur Tengah. Kebangkitan semula Islam inilah yang sangat ditakuti oleh rejim Firaun moden kini khususnya ketakutan oleh Amerika dan Israel. Senyum
(Dato' Tuan Ibrahim bin Tuan Man, 2013)
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - The Face of Buddhist Terror
Jakarta - Biksu Buddha Ashin Wirathu mendadak jadi sorotan dunia. Tragedi pembantaian dan pengusiran Muslim Rohingya banyak dikaitkan dengan Ashin. Wajahnya yang tenang, pakaiannya yang sederhana seperti biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang dilakukannya. Media barat tak kurang mulai dari Majalah Time, New York Times, sampai Washington Post melabelinya sebagai pembenci muslim. Ashin Wirathu disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar menyerang Muslim Rohingya.
Wajah Ashin menghias sample Majalah Time, ’The Face of Buddhist Terror’ demikian judul besarnya. Time juga di dalam berita menyebut sosok Ashin Wirathu sebagai Bin Laden Bangsa Burma.
“Sekarang bukan saatnya untuk diam,” kata Ashin seperti dikutip Time, Rabu (20/5/2015). Apa yang disampaikan biksu berumur 46 tahun itu merujuk kepada kekerasan yang dilakukan pada Muslim Rohingya.
Sosok Ashin ini tak hanya menarik minat Time saja, The Washington Post juga menyorot sepak terjang Ashin yang disebut sebagai pemimpin dalam pergerakan pembantaian Rohingya.
“Kamu bisa saja penuh cinta dan kebaikan, tapi kamu tidak akan bisa tidur tenang di sebelah anjing gila,” tutur Ashin seperti mengutip Washington Post. Anjing gila yang dimaksud Ashin tak lain merujuk pada Muslim Rohingya.
Ashin pun dengan terang-terangan di depan ‘jamaah’nya dalam ceramah di sebuah kuil menyebut Muslim Rohingya sebagai musuh. New York Times menulis jelas bagaimana kebencian Ashin pada kaum Rohingya.
“Saya bangga disebut sebagai umat Buddha garis keras,” tutur Ashin seperti dikutip dari New York Times.
Kini kondisi muslim Rohingya memang mengkhawatirkan. Mereka terusir dari rumah mereka di Myanmar. Pemerintah setempat pun bahkan tak bisa berbuat banyak terhadap kekerasan yang terjadi. Mereka memilih untuk pergi menjadi pengungsi.
Ada 1.000-an muslim Rohingya yang saat ini terdampar di Aceh dan Sumatera Utara. Mereka tak mau kembali ke Myanmar karena menghadapi pembantaian.
5. Kezaliman Jose Eduardo Dos Santos
Angola (SI Onilne) - Angola telah menjadi negara pertama di dunia yang melarang Islam secara terbuka dan mengambil langkah-langkah dengan menghancurkan masjid-masjid di negara itu. Demikian dilaporkan beberapa surat kabar lokal, seperti dikutip onislam.net (24/11/2013).
"Proses legalisasi Islam belum disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Masjid mereka akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata Rosa Cruz e Silva, Menteri Angola Kebudayaan, seperti dikutip oleh Agence Ecofin.
Komentar Silva diberikan selama kunjungannya kepada Komisi-6 Majelis Nasional. Dia menegaskan bahwa keputusan yang terbaru itu terkait dengan serangkaian upaya untuk melarang sekte keagamaan 'ilegal'.
Menteri menambahkan, dalam jawabannya terhadap pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen dari Komisi-6 Majelis Nasional, bahwa kebebasan beragama hanya bisa terwujud jika sudah ada revisi UU 04/02 21 Mei, demikian dikutip kantor berita resmi Agencia Angola Press.
Pemerintah Angola juga akan mewajibkan memperbarui adanya kongregasi relijius dalam konteks nasional saat ini, sebagai cara untuk memerangi munculnya cara beribadah agama yang bertentangan dengan "kebiasaan dan adat istiadat budaya Angola," tambah Silva.
Selain agama Islam, Silva mengumumkan bahwa setidaknya ada 194 sekte keagamaan yang tidak berwenang untuk melakukan kegiatan mereka. "Semua sekte ada pada daftar yang diterbitkan oleh Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di koran Angola 'Jornal de Angola' dilarang untuk melakukan ibadah, sehingga mereka harus menutup pintu rumah ibadah mereka," kata Silva dikutip Voice Kamerun. "Selain itu, kami juga memiliki daftar panjang lebih dari seribu aplikasi legalisasi," tambahnya.
Pernyataan anti-Islam seperti ini bukan komentar satu-satunya pejabat Angola. "Ini adalah akhir dari pengaruh Islam di negara kita," ucap Presiden José Eduardo dos Santos dikutip oleh surat kabar Osun Defender pada hari Minggu, (24/11/2013)
Oktober lalu, Muslim dari kota perkotaan Viana, Luanda, menghadiri penghancuran menara masjid mereka di Zengo, Propinsi Luanda. Gubernur Luanda, Bento Bento, juga mengatakan pada gelombang udara dari sebuah radio lokal bahwa "Muslim radikal tidak diterima di Angola dan pemerintah Angola belum siap untuk legalisasi masjid."
Dia menambahkan bahwa umat Islam tidak diterima di Angola dan bahwa pemerintah tidak akan melegalkan keberadaan masjid di negara itu.
Menurut CIA Factbook, 47% dari warga Angola memeluk keyakinan pribumi, 38% Katolik Roma dan 15% Protestan. Sedangkan jumlah Muslim tak sampai 1% dari total populasi Angola yang mencapai 17,3 juta jiwa.
Walaupun pemerintahan Angola menganut sistem Demokrasi multi partai namun Islam dilarang disana. Apa yang terjadi di Angola ini sebenarnya sudah melanggar Hak-Hak Asasi Manusia yang sudah diakui secara internasional. Angola mestinya bisa dijatuhi sanksi internasional. Ini harus menjadi perhatian serius lembaga dan badan-badan Islam Dunia seperti Rabithah Alam Islami, OKI (Organisasi Konferensi Islam), Liga Muslim Dunia, dan lainnya.
No comments:
Post a Comment