1. Bashar Al-Asad - Syria
2. Benjamin Netanyahu - Palestine
3. El-Sisi - Mesir
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - Myanmar
1.Kekejaman Basyar Al-Assad
Kekejaman dan kezaliman Bashar bukan satu dongengan. Bukan satu rekaan
untuk memburukkan reputasinya yang sudah pon sedia tercalar. Ia
direkodkan dengan baik dan teliti sekali, baik melalu testimoni mereka
yang terselamat dan askar-askar yang belot melarikan diri daripada
Bashar, atau melalui rakaman video dan gambar yang sempat diambil oleh
para saksi.
Antara video yang amat menggugah jiwa adalah apabila
rakyat Syria dipaksa untuk menyebut 'Laila ha illa Bashar!' atau 'Tiada
sembahan selain Bashar!' Astaghfirullah.. Dan mereka yang enggan
menyebutnya akan dirobek mulut mereka, sehingga hilang bahagian rahang
bawah mereka. La hawla wa quwwata illa billah..
Belum lagi
dihitung kekejaman dan kezaliman yang lain yang dilakukan Bashar dan
anjing-anjingnya. Misalnya, nasib yang menimpa seorang gadis sunti,
Zainab al-Husni, 23 tahun, yang dikerat empat dan dicampak mayatnya di
hadapan rumah keluarganya, semata-mata kerana dia melawan kerana tidak
mahu dirobek daranya oleh tentera Bashar laknatullah. Belum lagi dikira
nasib 19 orang doktor dan dan 40 orang pesakit di sebuah hospital di
Doma yang dibunuh dengan kejam oleh anjing-anjing Bashar. Allahu Akbar!
Moga Allah mengurniakan syahid kepada kalian semua! Kalian tuntutlah di
hadapan mahkamah Allah yang Maha Agung lagi Adil di Mashyar kelak; Dia
pasti tidak akan mengecewakan kalian!
Sehingga kini, sudah ribuan
nyawa yang gugur sejak revolusi Syria tercetus setahun yang lalu (angka
sebenar tidak dapat dipastikan; pokoknya cukup ramai!). Lebih banyak
nyawa akan tergadai dek ketegasan dan kedegilan Bashar untuk menamatkan
kebangkitan ini dengan cara apa sekalipon.
Dunia terus
menyaksikan dan bertepuk tangan gembira dengan apa yang berlaku.
Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu kekal dungu dan menjadi boneka kuffar,
apabila Russia dan China, dua ahli tetap Majlis Keselamatan menggunakan
veto mereka untuk menolak sebarang usul untuk mengenakan tindakan
terhadap rejim Syria. Iran dan Hizbullah pula terus memberikan sokongan,
sama ada secara terang-terangan atau di belakang tabir terhadap rejim
Bashar. Diceritakan juga bagaimana Hizbullah menghantar tentera elit dan
komando mereka ke Syria untuk membantu Bashar menamatkan riwayat
revolusi ini.
Terbaru, email-email Bashar, isterinya Asma, ayah
mertuanya yang berpengkalan di London dan beberapa orang lagi konco dan
kroni telah tersebar luas di media. Hasil selusup masuk sejak
berbulan-bulan berjaya mendedahkan kekorupan dan pengkhianatan Bashar
dan para penyokong tegarnya. Bagaimana di tengah-tengah krisis yang
melanda, Bashar dan orang-orang kanannya boleh berjenaka bersahaja
dengan apa yang sedang menimpa rakyat Syria, malah tidak mengambil
seriyes langsung dengan krisis kemanusiaan yang berlaku. Diperlihatkan
juga bagaimana Bashar dan isterinya Asma dengan selamba badak
membeli-belah atas talian dengan riang gembiranya melalui laman-laman
membeli-belah yang berpengkalan di Amerika Syarikat. Begitu juga nasihat
yang diberikan oleh bapa mertuanya, yang menyarankan agar Bashar
mencipta helah dan alasan untuk menutup kezalimannya terhadap rakyatnya
sendiri.
Di sebalik kekejaman dan penindasan yang dilakukan
Bashar ke atas rakyatnya sendiri, amat mengagumkan dan mengharukan
apabila melihat semangat rakyat Syria yang tidak pernah padam. Mereka
begitu yakin dengan janji Allah, barangsiapa yang bersungguh-sungguh
berjihad di jalanNya, pasti Dia akan menunjukkan jalan keluar. Mereka
begitu yakin yang suatu hari nanti, Bashar dan rejimnya akan berjaya
juga ditumbangkan. Cepat atau lambat, itu bukan persoalannya. Yang lebih
penting, mereka semua bersatu, berjihad untuk melawan kekejaman rejim
Bashar.
2. Benjamin Netanhyu Simbol Terorisme Dunia
GAZA (
Arrahmah.com)
– Kelompok Hamas Palestina telah menjelaskan bahwa Perdana Menteri
“Israel” Benjamin Netanyahu merupakan “simbol terorisme dunia.”,
sebagaimana dilansir oleh World Bulletin, Rabu (14/1/2015).
“Netanyahu akan tetap menjadi simbol terorisme di dunia,” kata juru
bicara Hamas Sami Abu Zuhri dalam siaran pers yang disampaikan Selasa
(13/1).
Dia mengatakan bahwa keikutsertaan Netanyahu dalam pawai
anti-terorisme di Paris “tidak akan membebaskan dia dari kejahatannya di
Jalur Gaza.”
Netanyahu bergabung dengan sejumlah pemimpin dunia
dalam pawai anti-terorisme pada hari Ahad (11/1) di Paris setelah
serangan mematikan pekan lalu terhadap majalah satir Perancis Charlie
Hebdo.
Musim panas lalu, setidaknya 2.160 warga Palestina gugur –
kebanyakan warga sipil – dan hampir 11.000 lainnya terluka dalam 51
hari serangan “Israel” di Jalur Gaza yang diblokade.
(ameera/arrahmah.com)
– See more at:
http://www.arrahmah.com/…/hamas-netanyahu-simbol-teroris-du…
3. Al - Sisi Firaun Moden
Kemunculan Firaun moden hanyalah ulangan sejarah Firaun di zaman Nabi
Musa Tindakan ganas oleh regim pemimpin diktator General Abdel Fatah
el-Sisi di Mesir dilakukan dengan nada sunyi yang memekakkan dari
Amerika dan Israel lahir daripada kebimbangan mereka terhadap
kebangkitan Gerakan Islam di Mesir dan kemunculan semula sistem khilafah
yang telah berjaya dihapuskan pada tahun 1923 di Turki. Ketakutan
mereka ini mengingatkan kita kepada tindakan ganas dan kejam di era
pemerintahan Firaun. Oleh kerana takut dan yakin akan munculnya seorang
anak lelaki yang bakal menjatuhkan kerajaan mereka, lalu Firaun telah
bertindak ganas terhadap mana-mana anak lelaki yang lahir dan terus
mereka dibunuh. Namun pembunuhan tersebut gagal menghalang lahir dan
kemunculan Nabi Musa sehingga akhirnya Firaun dijatuhkan. Kini di dalam
era moden ini, ketakutan itu muncul kembali. Kalau Firaun dahulu hanya
membunuh kanak- kanak lelaki, kini semua peringkat umur dibunuh kerana
semua pihak menjadi penyumbang kepada kesedaran rakyat bagi
mempertahankan pemimpin yang dipilih. Nyata firaun moden lebih zalim
dari firaun di era Nabi Musa. Firaun el-Sisi langsung tidak mengambil
pengajaran dari apa yang telah berlaku. Halangan dan tindakan ganas akan
pasti gagal seperti usaha menahan kemunculan 'Nabi Musa' di zaman dulu.
Tindakan ganas Firaun moden menghalang kemarahan rakyat dan kebencian
akan diterjemahkan dengan kerelaan mereka untuk terus berjuang sehingga
pimpinan pilihan rakyat Dr Mohamad Mursi kembali semula ke tampuk
pemerintahan. Kemunculan Nabi Musa telah mengubah landskap politik di
sekitar Mesir, Jordan, Syria (Wilayah Sham). Kegilaan Firaun moden ini
dijangka akan menyebabkan berlakunya satu perubahan besar senario
politik Timur Tengah. Kebangkitan semula Islam inilah yang sangat
ditakuti oleh rejim Firaun moden kini khususnya ketakutan oleh Amerika
dan Israel. Senyum
(Dato' Tuan Ibrahim bin Tuan Man, 2013)
4. Biksu Buddha Ashin Wirathu - The Face of Buddhist Terror
Jakarta - Biksu Buddha Ashin Wirathu mendadak jadi sorotan dunia.
Tragedi pembantaian dan pengusiran Muslim Rohingya banyak dikaitkan
dengan Ashin. Wajahnya yang tenang, pakaiannya yang sederhana seperti
biksu pada umumnya ternyata jauh bertolak belakang dengan apa yang
dilakukannya. Media barat tak kurang mulai dari Majalah Time, New York
Times, sampai Washington Post melabelinya sebagai pembenci muslim. Ashin
Wirathu disebut sebagai penggerak kaum Buddha di Myanmar menyerang
Muslim Rohingya.
Wajah Ashin menghias sample Majalah Time, ’The
Face of Buddhist Terror’ demikian judul besarnya. Time juga di dalam
berita menyebut sosok Ashin Wirathu sebagai Bin Laden Bangsa Burma.
“Sekarang bukan saatnya untuk diam,” kata Ashin seperti dikutip Time,
Rabu (20/5/2015). Apa yang disampaikan biksu berumur 46 tahun itu
merujuk kepada kekerasan yang dilakukan pada Muslim Rohingya.
Sosok Ashin ini tak hanya menarik minat Time saja, The Washington Post
juga menyorot sepak terjang Ashin yang disebut sebagai pemimpin dalam
pergerakan pembantaian Rohingya.
“Kamu bisa saja penuh cinta dan
kebaikan, tapi kamu tidak akan bisa tidur tenang di sebelah anjing
gila,” tutur Ashin seperti mengutip Washington Post. Anjing gila yang
dimaksud Ashin tak lain merujuk pada Muslim Rohingya.
Ashin pun
dengan terang-terangan di depan ‘jamaah’nya dalam ceramah di sebuah kuil
menyebut Muslim Rohingya sebagai musuh. New York Times menulis jelas
bagaimana kebencian Ashin pada kaum Rohingya.
“Saya bangga disebut sebagai umat Buddha garis keras,” tutur Ashin seperti dikutip dari New York Times.
Kini kondisi muslim Rohingya memang mengkhawatirkan. Mereka terusir
dari rumah mereka di Myanmar. Pemerintah setempat pun bahkan tak bisa
berbuat banyak terhadap kekerasan yang terjadi. Mereka memilih untuk
pergi menjadi pengungsi.
Ada 1.000-an muslim Rohingya yang saat
ini terdampar di Aceh dan Sumatera Utara. Mereka tak mau kembali ke
Myanmar karena menghadapi pembantaian.
5. Kezaliman Jose Eduardo Dos Santos
Angola (SI Onilne) - Angola telah menjadi negara pertama di dunia yang
melarang Islam secara terbuka dan mengambil langkah-langkah dengan
menghancurkan masjid-masjid di negara itu. Demikian dilaporkan beberapa
surat kabar lokal, seperti dikutip
onislam.net (24/11/2013).
"Proses legalisasi Islam belum disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Masjid mereka akan ditutup sampai pemberitahuan lebih
lanjut," kata Rosa Cruz e Silva, Menteri Angola Kebudayaan, seperti
dikutip oleh Agence Ecofin.
Komentar Silva diberikan selama
kunjungannya kepada Komisi-6 Majelis Nasional. Dia menegaskan bahwa
keputusan yang terbaru itu terkait dengan serangkaian upaya untuk
melarang sekte keagamaan 'ilegal'.
Menteri menambahkan, dalam
jawabannya terhadap pertanyaan yang diajukan oleh anggota parlemen dari
Komisi-6 Majelis Nasional, bahwa kebebasan beragama hanya bisa terwujud
jika sudah ada revisi UU 04/02 21 Mei, demikian dikutip kantor berita
resmi Agencia Angola Press.
Pemerintah Angola juga akan
mewajibkan memperbarui adanya kongregasi relijius dalam konteks nasional
saat ini, sebagai cara untuk memerangi munculnya cara beribadah agama
yang bertentangan dengan "kebiasaan dan adat istiadat budaya Angola,"
tambah Silva.
Selain agama Islam, Silva mengumumkan bahwa
setidaknya ada 194 sekte keagamaan yang tidak berwenang untuk melakukan
kegiatan mereka. "Semua sekte ada pada daftar yang diterbitkan oleh
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia di koran Angola 'Jornal de
Angola' dilarang untuk melakukan ibadah, sehingga mereka harus menutup
pintu rumah ibadah mereka," kata Silva dikutip Voice Kamerun. "Selain
itu, kami juga memiliki daftar panjang lebih dari seribu aplikasi
legalisasi," tambahnya.
Pernyataan anti-Islam seperti ini bukan
komentar satu-satunya pejabat Angola. "Ini adalah akhir dari pengaruh
Islam di negara kita," ucap Presiden José Eduardo dos Santos dikutip
oleh surat kabar Osun Defender pada hari Minggu, (24/11/2013)
Oktober lalu, Muslim dari kota perkotaan Viana, Luanda, menghadiri
penghancuran menara masjid mereka di Zengo, Propinsi Luanda. Gubernur
Luanda, Bento Bento, juga mengatakan pada gelombang udara dari sebuah
radio lokal bahwa "Muslim radikal tidak diterima di Angola dan
pemerintah Angola belum siap untuk legalisasi masjid."
Dia
menambahkan bahwa umat Islam tidak diterima di Angola dan bahwa
pemerintah tidak akan melegalkan keberadaan masjid di negara itu.
Menurut CIA Factbook, 47% dari warga Angola memeluk keyakinan pribumi,
38% Katolik Roma dan 15% Protestan. Sedangkan jumlah Muslim tak sampai
1% dari total populasi Angola yang mencapai 17,3 juta jiwa.
Walaupun pemerintahan Angola menganut sistem Demokrasi multi partai
namun Islam dilarang disana. Apa yang terjadi di Angola ini sebenarnya
sudah melanggar Hak-Hak Asasi Manusia yang sudah diakui secara
internasional. Angola mestinya bisa dijatuhi sanksi internasional. Ini
harus menjadi perhatian serius lembaga dan badan-badan Islam Dunia
seperti Rabithah Alam Islami, OKI (Organisasi Konferensi Islam), Liga
Muslim Dunia, dan lainnya.