TSsyahril Adam Sr. is with Khairul Ariffin.
Sayyidi Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi pernah bertanya kepada seorang pemuda Wahabi yang berhaluan keras dan suka mengkafirkan, "Apakah mengebom sebuah klub malam di negara Muslim itu halal atau haram?" Dia menjawab, "Tentu saja halal, membunuh mereka itu boleh."
Beliau bertanya lagi, "Jika seandainya engkau membunuh mereka, sedangkan mereka bermaksiat kepada Allah, kemana mereka akan ditempatkan?" Dengan yakin pemuda itu menjawab, "Tentu di neraka." "Kemana pula setan menjerumuskan manusia?" Beliau bertanya lagi. Dia menjawab, "Tentu saja ke neraka. Mustahil setan membawa manusia ke surga."
Selanjutnya beliau berkata, "Jika demikian, engkau dan setan memiliki tujuan yang sama, yaitu memasukkan manusia ke dalam neraka." Beliau lalu menyebutkan sebuah kisah dimana ketika ada mayat seorang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam, beliau lalu menangis. Para sahabat bertanya mengapa beliau menangis. Beliau menjawab, "Telah lolos dariku satu jiwa dan ia masuk ke dalam neraka."
"Perhatikan perbedaan kalian dengan Rasulullah yang berusaha memberi petunjuk dan menjauhkan mereka dari neraka. Kalian berada di satu lembah, sedangkan Rasulullah berada di lembah lain." Pemuda itu hanya diam membisu mendengarnya.
Peristiwa pembantaian kaum Sufi oleh teroris ISIS di Mesir baru-baru ini, adalah dasar dari pemahaman Wahabi yang menyatakan bahwa para Sufi merupakan pelaku bid'ah dan musyrik sehingga halal darahnya untuk ditumpahkan, mirip seperti pemikiran pemuda radikal di atas. Mereka fikir inilah jihad yang bisa mengirim sesama Muslim -yang mereka anggap musuh- ke dalam neraka.
Padahal sebagaimana yang dikatakan dikatakan Imam Jalaluddin Ar-Rumi bahwa kaum Sufi adalah mereka yang patah hati terhadap dunia. Karenanya bagi mereka, kematian bukanlah suatu hal yang mengerikan, sebab dengan itulah perjumpaan dengan Sang Kekasih yang selama ini mereka idam-idamkan segera terlaksana.
Lalu mereka yang meyakini ini adalah jihad, apa yang telah mereka raih? 72 Bidadari? Kekuasaan Khilafah? Tidak ada sama sekali! Satu-satunya yang dapat mereka raih dari perbuatan keji tersebut adalah citra buruk Islam di mata dunia sebab mereka membunuh atas nama Islam.
Foto : ISIS Sinai pelaku teror di Masjid Raudah ketika memenggal kepala Al-Allamah Syeikh Sulaiman Abu Kharraz ibnu Sawarka Asy-Syafi'i Asy-Syadzili, tokoh Sufi yang paling dihormati di Sinai, dengan alasan musyrik. Beliau berasal dari desa tempat Masjid Raudah berada.
Instagram @tobudarkah
www.darkah.com
www.darkah.com
No comments:
Post a Comment