Tuesday, November 28, 2017

Majlis Sambutan Maulidur Rasul SAW





ISIS Sinai pelaku teror di Masjid Raudah


TSsyahril Adam Sr. is with Khairul Ariffin.
21 hrs
Sayyidi Syeikh Mutawalli Asy-Sya’rawi pernah bertanya kepada seorang pemuda Wahabi yang berhaluan keras dan suka mengkafirkan, "Apakah mengebom sebuah klub malam di negara Muslim itu halal atau haram?" Dia menjawab, "Tentu saja halal, membunuh mereka itu boleh."
Beliau bertanya lagi, "Jika seandainya engkau membunuh mereka, sedangkan mereka bermaksiat kepada Allah, kemana mereka akan ditempatkan?" Dengan yakin pemuda itu menjawab, "Tentu di neraka." "Kemana pula setan menjerumuskan manusia?" Beliau bertanya lagi. Dia menjawab, "Tentu saja ke neraka. Mustahil setan membawa manusia ke surga."
Selanjutnya beliau berkata, "Jika demikian, engkau dan setan memiliki tujuan yang sama, yaitu memasukkan manusia ke dalam neraka." Beliau lalu menyebutkan sebuah kisah dimana ketika ada mayat seorang Yahudi lewat di hadapan Rasulullah Shollallahu 'Alaihi Wasallam, beliau lalu menangis. Para sahabat bertanya mengapa beliau menangis. Beliau menjawab, "Telah lolos dariku satu jiwa dan ia masuk ke dalam neraka."
"Perhatikan perbedaan kalian dengan Rasulullah yang berusaha memberi petunjuk dan menjauhkan mereka dari neraka. Kalian berada di satu lembah, sedangkan Rasulullah berada di lembah lain." Pemuda itu hanya diam membisu mendengarnya.
Peristiwa pembantaian kaum Sufi oleh teroris ISIS di Mesir baru-baru ini, adalah dasar dari pemahaman Wahabi yang menyatakan bahwa para Sufi merupakan pelaku bid'ah dan musyrik sehingga halal darahnya untuk ditumpahkan, mirip seperti pemikiran pemuda radikal di atas. Mereka fikir inilah jihad yang bisa mengirim sesama Muslim -yang mereka anggap musuh- ke dalam neraka.
Padahal sebagaimana yang dikatakan dikatakan Imam Jalaluddin Ar-Rumi bahwa kaum Sufi adalah mereka yang patah hati terhadap dunia. Karenanya bagi mereka, kematian bukanlah suatu hal yang mengerikan, sebab dengan itulah perjumpaan dengan Sang Kekasih yang selama ini mereka idam-idamkan segera terlaksana.
Lalu mereka yang meyakini ini adalah jihad, apa yang telah mereka raih? 72 Bidadari? Kekuasaan Khilafah? Tidak ada sama sekali! Satu-satunya yang dapat mereka raih dari perbuatan keji tersebut adalah citra buruk Islam di mata dunia sebab mereka membunuh atas nama Islam.
Foto : ISIS Sinai pelaku teror di Masjid Raudah ketika memenggal kepala Al-Allamah Syeikh Sulaiman Abu Kharraz ibnu Sawarka Asy-Syafi'i Asy-Syadzili, tokoh Sufi yang paling dihormati di Sinai, dengan alasan musyrik. Beliau berasal dari desa tempat Masjid Raudah berada.
Instagram @tobudarkah
www.darkah.com

Memohon bantuan ....

As Salam ,
Ust zul pmkt: Salam tuan puan tersayang, Sheikh Fuad mohon sumbangan barangan dapur (bawang merah, bawang putih, bawang besar, minyak masak, susu, gula, ikan bilis, lada kering, garam kasar dan halus, rempah kari, rempah sup, serbuk kunyit, santan, cili basah merah dan hijau, halia, kentang, serai, beras beryani, langkuas, tepung gandum, jus buah2an, pati orange, pati sirap, jus tomato puree, kacang merah, kacang kuda tin, kacang hijau tin, kacang badam, kacang gajus, rempah kurmak, cili serbuk) untuk majlis jamuan sempena maulidur rasul pada 8 Disember ni.
[14:56, 11/27/2017] Ust zul pmkt: Semua sumbangan ikhlas tuan terus serah ke pondok sebelum 7 Disember
[14:56, 11/27/2017] Ust zul pmkt: Wang tunai juga dialu-alukan demi menyambut majlis mulia pada 8 Disember ni
[14:56, 11/27/2017] Ust zul pmkt: Semoga segala niat baik tuan puan tersayang, Allah maqbulkan.
Hubungi Ustaz Zulkifli Mohd Amin - Tel : 012- 7005469
Ustaz Khairul Azman - Tel : 017-7010501

Monday, November 27, 2017

Rela Dipancung Demi Maulid Nabi

Posted by 


Ketika Abuya Sayyid Ahmad mengadakan Maulid besar-besaran, para jamaah berdatangan untuk hadir saat itu. Bukan hanya dari Makkah saja, kaum muslimin dari Madinah dan Thoif juga banyak yang hadir. Dari luar negeri juga banyak yang hadir sehingga ruang aula tidak mampu menampung jamaah hadirin.
Namun sekitar seminggu setelah acara tersebut, Abuya Sayyid Ahmad dipanggil pemerintah. Persis seperti yang dialami Abahnya ( yakni Abuya Sayyid Muhamad ) ketika dipanggil raja (karena mengadakan Maulid Nabi).
Saat pemanggilan, Abuya Sayyid Ahmad memerintahkan untuk menghentikan pelajaran. Siang dan malam hanya disuruh membaca dzikir-dzikir serta bermunajat.
Seluruh santri kelihatan tegang, khawatir terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan oleh gurunya tercinta. Maklum, pemerintahan di sana masih sangat anti dengan namanya perayaan Maulid Nabi.
Ketika waktu beranjak siang, Abuya kembali dari tempat raja. Saat itu Abuya berkata kepada para santri-santrinya: ‘ALA ROQOBATII MA UWAQQI’
Abuya Sayyid Ahmad menceritakan kejadian saat beliau diinterograsi. Kata Abuya, “Anak-anakku… tadi aku dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengadakan Maulid lagi. Aku jawab mereka dengan jawaban demikian, ‘ALA ROQOBATII MA UWAQQI’ (taruhan leherku, aku tidak akan menandatangani)!”.
Beliau kemudian melanjutkan ceritanya, sedang raut wajah para santripun begitu tegang, “Ya aulaadii, kata yang menginterograsi aku tadi, aku masih akan dipanggil lagi. Jika aku tidak lagi bersama kalian, maka tolong teruskan perjuangan ini. Jangan kalian putus perjuangan ini hanya karena tidak ada aku,” begitu dawuh Abuya, yang membuat mata para santri saat itu berkaca-berkaca. Bahkan banyak dari para santri saat itu sampai sesenggukan. Mereka tidak tega dengan apa yang dialami Abuya Ahmad, sekaligus dipenuhi perasaan mencekam.
Sampai sekarang Abuya Ahmad tetap tidak berkenan untuk menandatangani pernyataan yang diminta raja.
Semenjak peristiwa itu, orang-orang sepuh Makkah sering menggelari beliau dengan sebuah istilah, “hadza as syibl min dzak al asad” (anak singa ini dari singa yang itu).

Sungguh keberanian yang menggetarkan semesta. Sungguh kejantanan yang terwarisi dari kakek beliau Habibuna Muhammad SAW.

Monday, November 20, 2017

Tuhan Itu Wujud.



Mohd Ali Majis
Yesterday at 9:44pm
·
Seorang Ustaz ke Barber Shop untuk gunting rambutnya. Ketika rambutnya sedang digunting, si tukang gunting rambut bertanyakan 1 soalan kpd si Ustaz.

BARBER: Saya nak tanya 1 soalan.

USTAZ: Ya, silakan.

BARBER: Benarkah Tuhan itu wujud?

USTAZ: Mestilah wujud. Kalau Tuhan tak wujud, pastinya kita pun tak wujud di dunia ni.

BARBER: Kalau betul Tuhan itu wujud, knp ketika manusia dlm kesusahan Tuhan tak bantu. Kalau betul Tuhan itu wujud, semestinya takkan ada manusia dlm kesusahan di dunia ini.

USTAZ: "Diam dan tersenyum sambil menggelengkan kepala".

BARBER: Knp Ustaz diam??

USTAZ: Kamu gunting rambut saya bagi siap dulu, dan saya akan jawab soalan tu selepas semua selesai.

Si tukang gunting ni pun dgn segera siapkan rambut Ustaz itu kerana ingin tahu apa jawapan Ustaz itu. Akhirnya siap.

BARBER: Ok dah siap Ustaz. Apa jawapannya Ustaz?

USTAZ: Berapa harga?

Barber: RM10 sahaja. (masih menunggu jwpn)

USTAZ: "Ustaz keluarkan dompet sambil tersenyum tanpa sebarang kata".

Setelah membayar Ustaz terus keluar dari kedai. Si tukang gunting terdiam melihat tindakan Ustaz yg agak pelik. Tiba² Ustaz masuk kembali ke kedai tersebut dgn membawa seseorang. Orang itu adalah pengemis jalanan (gambar).

USTAZ: Kamu tengok dia ni. Benarkah wujud Tukang Gunting Rambut dlm dunia ni??

BARBER: Mestilah wujud. Saya ni kan tukang gunting.

USTAZ: Kalau betul wujud tukang gunting, takkan ada manusia yg rambut tidak terurus seperti ini. Kalau betul wujud tukang gunting mesti rambutnya terurus.

BARBER: Dia yg tak pernah mencari tukang gunting, mestilah rambutnya tak terurus.

USTAZ: Jadi, itulah jawapan saya utk soalan kamu tadi.

BARBER: "Terdiam seketika".

USTAZ: Manusia yg tidak mencari Tuhan, sombong dgn Tuhan. Tuhan itu sentiasa ada dgn kita. Kalau kita mencari Tuhan, pasti hidup kita terurus seperti yg rambut yg dijaga.

BARBER: "Terus terdiam dan terkedu mendengar jawapan Ustaz itu dlm keadaan menitis air mata".

Moral of the story, hidup kita semua bergantung pertolongan dari Allah. Jgn sesekali kamu anggap kamu boleh hidup tanpa bantuan Allah. Sebenarnya Allah tidak memerlukan manusia. Tetapi manusia yang memerlukan Allah.

#peringatanbuatdiri
#sharingiscaring

Pergi ZamZam

Raha Safira shared ‎حسين العدني‎'s post.
7 hrs
حسين العدني‎ added 3 new videos.
هذا بئر زمزم من الداخل وحتي عمق 440 قدم حوالي 135 متر"بنايه من 45 طابق" من تحت سطح الارض شاهدوا عروق الارض تصب المياه وتروي بطن البئر سبحان الله ..؟؟!!
This Zamzam well from the inside and up to a depth of 440 feet about 135 meters, "the height of a building of the 45 floors" from beneath the surface of the ground. Watch the veins of the ground water and pour into the belly of the well say Subhan Allah .. ?? !!

Apakah Anda Bisa Memaafkan, Jika Seseorang Membunuh Anak, Ahli Keluarga Atau Kerabatmu?...

 Hilmi's post.
Apakah Anda Bisa Memaafkan, Jika Seseorang Membunuh Anak, Ahli Keluarga Atau Kerabatmu?...
Saksikan Seorang Ayah Yang Beragama Islam Di Amerika Serikat, Memaafkan Pembunuh Anaknya, Hakim Dan Seisi Ruangan Menangis.
Apa yg akan kamu lakukan kepada orang yg telah membunuh orang yg begitu kamu cintai?
Bisa ditebak, hampir semua mungkin akan melampiaskan kemarahannya.
Tapi seorang Ayah yg bernama Dr Abdul Munim Sombat Jitmoud akan membuat kamu menangis haru.
Alih-alih marah, Munim malah memaafkan, bahkan memeluk pria yg telah membunuh anaknya.
Pemandangan itu pun membuat hampir semua orang di Pengadilan Kentucky, Amerika Serikat, menangis, pada 9 November 2017 lalu.
Momem yg sungguh mengharukan ini berawal dari peristiwa di bunuhnya anak Munim, pada 19 April 2015.
Anak Munim yg bernama Salahuddin Jitmoud, saat itu melakukan pekerjaan sambilan sebagai penghantar pizza.
Ia menghantar pizza kesebuah daerah di Lexington, Kentucky, AS.
Itu adalah pizza terakhir yg harus dihantar pada malam itu.
Ditengah jalan, Salahuddin dirampok oleh tiga orang pria.
Salah satunya adalah Trey Relford (24), yg kemudian menusuk Saluhuddin sampai meninggal.
Dalam Persidangan itu, Relford sendiri pada akhirnya divonis bersalah dan diganjar hukuman penjara.
Nah, Hakim kemudian memberi kesempatan kepada Munim utk mengutarakan pendapatnya.
Kalimat yg dilontarkan Abdul Munim, diluar dugaan dan membuat syok seisi ruang di Pengadilan.
Dengan intonasi pelan, kalimat yg keluar dari mulut Munim sungguh mengharukan.
"Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu, mewakili Salahuddin dan ibunya,"
"Aku tdk menyalahkanmu atas kejahatan yg telah kau lakukan,"
"Aku tdk marah padamu, karena terlibat menyakiti anakku,"
"Aku marah pada iblis,"
"Aku menyalahkan iblis,"
"Yang telah membimbing dan menuntunmu kejalan yg salah,"
"Untuk melakukan sebuah kejahatan yg mengerikan,"
"Memaafkan adalah berkah, atau amalan terbesar dalam Islam,"
Setelah mengatakan hal tersebut, Munim kemudian langsung memeluk Relford.
Pengacara Relford terlihat menangis.
Bahkan, hakim sampai memutuskan sidang reses, karena terus menerus mengusap air mantanya.
Relford sendiri hanya bisa meminta maaf kepada Munim.
"Aku sungguh kagum padamu, karena hanya orang kuatlah, yg bisa memaafkan mereka yg telah menyakiti orang tercintanya," ujar Relford.
"Aku tdk bisa membayangkan kepedihan di hatimu, aku sungguh minta maaf dan berterima kasih utk semuanya," ujar Relford.
Setelah itu Munim memeluk Relford dengan hangat.
Terlihat Relford, seorang pemuda dengan badan tegap, tak bisa membendung air matanya.
"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yg luasnya seluas langit dan bumi yg disediakan bagi orang-orang yg bertaqwa. Yaitu orang-orang yg berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yg berbuat kebaikan." (Ali - 'Imran : 133 - 134)

Tuesday, October 31, 2017

Hantaran 25k

Ok la tu. Hantaran tu sebenarnya boleh cari. Yang tak boleh cari tu skilss.
Tetiba Pak Cik Semangat.
Hahaha
TunFollow
HANTARAN 25K
"Berapa hantaran ya?"
Terpacul soalan dari wakil keluargaku pada pihak keluarga perempuan. Setelah berpantun melayu bagai dengan santun.
"Tak berapa banyaklah. Seikhlas hati saja."
Ibunya menjawab dengan muka riang.
Actually, semua buat muka riang. Ya lah, nak meminang anak dara orang ni kan.
"Anak saya tu bongsu. Doktor."
Ibunya memandang ke arah mata ibuku. Tanpa sedikit pun melihat ke arahku.
"Standard sini, RM15k. Tapi, ya lah. Anak saya tu cantik jelita. Ramai nakkan dia. Model lagi. Previously, yang datang minta dia tu anak dato'. Tapi, kami tolak sebab masa dia tak habis lagi belajar."
Wakil keluargaku tersengih-sengih memandang kepada pihak perempuan.
Aku dah resah gelisah dah. Aku kerja berniaga kecil-kecilan macam tu je. Ni pun berani datang sebab anak perempuannya yang minta aku dan keluarga datang sendiri tanya ayah dan ibunya. Dia ikut keputusan keluarga sepenuhnya. Ni pun, datang masa dia tengah kerja. Tiba-tiba, dia kata ada kecemasan di hospital. Perlukan khidmatnya.
Jadi, kami datang tanpa melihat tuan empunya badan. Tengok dalam Instagram gitu sajalah. Instafamous pula tu.
Kebetulan, mak ayah aku adalah kenal jauh-jauh dengan mak ayah dia. Ni yang datang ni. Cuba nasib orang kata.
"Jadi, berapa ya agak-agak?"
"Macam ni lah, kami minta up sikit pada 20k. Bukan apa, nak tengok kesungguhan dan kesudian bakal suaminya. Ya lah, orang kata, nak seribu daya kan. Kena la struggle sikit."
Mata-mata yang ada dalam rumah banglo tu memandang ke arahku.
Aku tersipu-sipu malu sambil mencongak-congak amaun yang ada dalam akaun simpananku. Ada ke banyak tu ya? Fuh. Cemas pula.
"Tapi, makcik nak maklum awal-awal pada kamu ya, anak makcik tu anak emas kami.
Jadi, dia tak pandai masak sebab sibuk, makcik yang masakkan. Kemas-kemas rumah semua tu, memang tak sempat. Kakak dia yang uruskan kerja rumah ni. Tapi, kami faham dia memang fokus demi karier dan masa depan dia.
Kalau nak jadi suaminya, kenalah memahami kerjayanya. Lagipun, Nabi s.a.w. pun bantu isteri buat kerja-kerja dalam rumah. Isteri kan amanah suami."
Aku mengangguk-angguk faham sambil tersengih-sengih entah untuk ke beratus kali.
"Jemput makan dan minum dulu. Kita bincang lagi lepas ni."
Ayahnya mempersilakan kami semua.
Aku menjamah sedikit nasi dagang yang dihidangkan. Wah, sedap.
"Ni makcik masak ke? Sedapnya."
Aku cuba mengambil hati. Tapi, memang sedap.
"Tak, tu kakak dia yang masakkan. Ada je kat dapur tu. Kakak dia tu tak sepandai dia. Sampai diploma. Tak dapat kerja sampai sekarang. Duduk rumah bisnes online." Ibunya ni jenis descriptive betul.
Aku mengangguk-angguk lagi.
Seketika, aku terasa nak ke bilik air pula. Dari tadi nervous, rasa nak terkucil. Maknya cakap bilik air ada kat dapur. Sambil tunjuk arah.
Aku segera ke bilik air. Setel. Keluar dari bilik air sambil betulkan untaian rambutku yang sedikit kusut. Mana tak kusut 20k beb. Ni kalau master ke Phd ke mahu dia mintak 40k. Mampus aku.
Terlihat seorang gadis sedang mengemaskan dapur. Cuci pinggan dan periuk.
"Kakaknya ke ni?"
Gadis tu angguk. Senyum. Tak mekap apa pun. Plain je muka dia. Sejuk je hati ni memandang. Hati aku berdebar-debar lain macam.
Aku keluar dari dapur. Terus duduk kembali bersama familiku. Menghadap familinya.
Aku berbisik pada ayah ibuku. Terbeliak mata mereka.
"Kau jangan buat gila. Rumah orang ni."
"Tak. Saya serius." Aku beritahu tegas sambil berbisik dengan ibu. Ibu kemudian minta izin ke bilik air di dapur juga. Kemudian, tak lama, keluar mendapatkanku.
Ibu mengangguk setuju.
"Makcik, kalau doktor tu RM20k, yang dekat dapur tu dah ada orang ke belum?"
Ibunya sedikit terkesima.
"Belum ada sesiapa. Kenapa?"
"Saya berkenan yang tu makcik. Saya up RM25k kalau makcik izinkan saya peristerikannya!"
Semua hadirin riuh-rendah seketika dalam rumah. Tergaru-garu kepala tuan rumah. Mereka berbincang seketika sendirian. Panggil anak gadis mereka itu keluar.
Anak gadisnya kata, terpulang pada ayah ibunya juga. Kali ini, ayahnya pula bersuara.
"Baik, pakcik setuju. Bila boleh langsung?"
Semua hadirin kembali riang gembira. Gelak ketawa.
Akhirnya kami dinikahkan sebulan kemudian.
Kenapa aku pilih dia? Bukan sebab rupa atau status beb. Sebab jatuh cinta dengan masakannya.
Betul ke kena bayar RM25k lepas tu? Tak adalah. Diam-diam aku kautim balik dengan walinya, dapat less banyak. Boleh simpan buat honeymoon atau benda lain yang lagi penting.
Kalau kena bayar RM25k pun aku sanggup. Masak pandai, urus rumah pandai, asas pendidikan ada, oklah tu. Nak apa lagi.
Ni nak letak RM20k (sampai RM40k?) hanya sebab rupa, kerjanya, pendidikan hebatnya? Aduh. Kasihanlah pada golongan lelaki yang betul-betul ikhlas juga. Bukannya kami nak kahwin free pun.
Lelaki ni kalah pada dua:
Satu, perut yang terjaga elok oleh isteri.
Dua, isteri yang boleh dengar kata, memahami dan hormat dia.
Sekain.
Cerpendek : Muhammad Rusydi
*gambar hiasan*
p/s: tekan je share, no copy2. Kalo copy sekalipun, sila kreditkan pada nama Muhammad Rusydi

Tuesday, October 10, 2017

MAHAR BERUPA HAFALAN SURAH AN-NUR

Ketika Wanita Palestin Ini Sign Sijil Nikah. Pengantin Lelaki Tutup Muka. Ini Puncanya Buat Ramai TERDUDUK

Pernah viral gambar akad nikah pasangan Palestin ni. Ketika pengantin wanita sedang sign sijil nikah, pengantin lelaki didapati telah tutup muka. Ramai Tertanya2. Selepas lama mencari akhirnya wartawan sempat bertanya puncanya. Ini jawapan lelaki tersebut. Subhanallah. Baca dan kongsikan.
Ketika Wanita Palestin Ini Sign Sijil Nikah. Pengantin Lelaki Tutup Muka. Ini Puncanya Buat Ramai TERDUDUK | Khalifah Mail Online – Pernah viral gambar akad nikah pasangan Palestin ni. Ketika pengantin wanita sedang sign sijil nikah, pengantin lelaki didapati telah tutup muka. Selepas lama mencari akhirnya wartawan sempat bertanya puncanya. Ini jawapan lelaki tersebut. Subhanallah.
MAHARNYA HANYA HAFALAN SURAH ANNUR
Hibbah ‘Ammar, wanita Palestin. Ketika dipinang oleh lelaki tersebut, beliau meminta mahar berupa hafalan Surah An-Nur.
Setelah tiba hari yang ditunggu-tunggu, lelaki tersebut diminta untuk membacanya dan setelah selesai membacanya, lelaki tersebut menutup mukanya tanda bersyukur kepada Allah.
BACA KOMEN NETIZEN ARAB
Ramai yang mengulas dengan ulasan yang positif kerana gembira dengan cara wanita tersebut menetapkan mahar berupa surah dari al-quran.
Pemilihan yang tepat.
Sebahagian yang disebutkan dalam surah adalah :
1. Minta izin
2. Menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan
3. Hijab
4. Memudahkan perkahwinan pemuda pemudi
5. Larangan berzina
6. Larangan mendedahkan perbuatan keji
Semoga Allah menjadikan kita hambaNya yang soleh. KONGSIKAN.
Sumber: Kun Anta

Saturday, September 16, 2017

Jangan terlalu cepat menghukum jika kita sendiri

Jangan terlalu cepat menghukum jika kita sendiri tidak pernah menghulurkan sumbangan pada mana mana Pusat Tahfiz
Semoga kita ambil iktibar dari musibah yang berlaku
Bagan Serai Kampung HalamanKu added 6 new photos.
PANDANGAN DARI SEORANG CREW
YANG MEMERHATI.
Saya berkesempatan melawat pusat tahfiz Darul Quran Ittifaqiyah di Jalan Keramat Hujung. Setakat jam 8.00pm 14 September, 24 adik2 telah kembali ke pangkuan ilahi.
Bila baca news, macam2 cerita yg diterima. Cuma ada beberapa perkara yg netizen sentuh saya nak betulkan. Ini berdasarkan pemerhatian saya sahaja.
1. Pusat tahfiz ni bukanlah pusat tahfiz yang dhaif seperti kebanyakan pusat tahfiz di pedalaman. Ini pusat tahfiz yang agak maju. Bangunan yang terbakar tu seperti bangunan asrama yg elok. Bangunan konkrit. (ada sebuah asrama PICOM yg lebih kurang sama binaan mcm pusat tahfiz ni). Jadi ada tohmahan sekolah tahfiz membunuh adalah tidak benar. Ini sebuah bangunan standard asrama sekolah dan layout plan sdg menunggu kelulusan bomba.
2. Punca kebakaran bukanlah lintar pintas. Pendawaian baru dan disahkan suruhanjaya tenaga. Ada kemungkinan dari perkara lain. Pihak bomba mengesahkan api yg marak dalam masa yg sgt singkat tidak menampakkan punca dari Litar pintas. (Berita Harian, 14 Ogos). Pihak polis dan bomba sedang menyiasat punca kebakaran. Tak perlu buat kesimpulan khianat dan sebagainya. Kita tunggu hasil siasatan sebelum membuat apa2 telahan.
3. Menteri2 pun keluar mcm2 statement. Antaranya tiada kelulusan M&E (TS Noh Omar) & tiada ciri2 keselamatan (DS Tengku Adnan). Saya harap tiada lagi statement yang tidak wajar dari pak2 menteri buat masa ini. Statement2 ini seperti melepaskan batuk di tangga. Buat masa ini, biarlah keluarkan statement yg baik utk menjaga hati ibubapa mangsa yg terlibat.
Saya menyokong statement dari menteri KKLW Dato Ismail Sabri. Giat MARA akan menjalankan audit menyeluruh ke pusat2 tahfiz dan membantu secara percuma utk pendawaian. Ini langkah yg amat baik dan statement yg sgt bertanggungjawab dari seorang menteri yg dipilih rakyat.
Kerajaan melalui NBOS (National Blue Ocean Strategy) boleh menggabungkan agency di bawahnya seperti Bomba untuk kelulusan, JKR untuk submission plan, Giat Mara (Pendawaian dan kelengkapan) bg membantu pusat tahfiz yg berdaftar.
4. Kepada netizen. Jgn dicemuh pengurusan dan pengetua pusat tahfiz. Ada yang meminta pengetua bertanggungjawab atas kematian anak2 ini. Ya betul, pengetua mengatakan ini anak2 syurga dan mereka mati syahid.
Bukanlah bermaksud beliau lepas tangan dan hanya berserah pada takdir. Sistem pembelajaran tahfiz sgt berlainan dgn sistem sekolah biasa. Hubungan antara pengetua dan anak2 tahfiz bukan sekadar guru dan murid. Hubungan mereka seperti bapa dan anak2. Bapa yg memberi ilmu yg terbaik utk anak2. Sesetengah tahfiz, merekalah bapa yg mencari makan dan minum untuk anak2. Pengetua ini kehilangan 24 orang anak2 kesayangannya. Itu yg berlaku di sini.
Bukan bermaksud saya menyebelahi pusat tahfiz ini. Kita tidak berada di pihak mereka. Mereka mengadakan pusat tahfiz ini bukan sebagai business. Kebanyakan pusat tahfiz ini bukan saja dihuni oleh anak2 yg ingin mendalami pengajian AlQuran tetapi juga oleh anak2 yatim yg ingin tumpang berteduh.
Ya mungkin ada setengah pusat tahfiz dimanipulasi oleh pihak tertentu tetapi bukan kesemuanya.
5. Ambil iktibar dari kejadian ini. Mungkin ada pusat tahfiz di sekeliling kita yg memerlukan bantuan. Jumpa pihak pengurusan dan hulurkan bantuan dan derma. Sekalipun bukan wang ringgit, mungkin keringat dan pengalaman kita diperlukan. Jangan asyik salahkan mana2 pihak.
6. Yang ada anak2 di sekolah tahfiz, minta pihak sekolah adakan fire drill di waktu malam. Buat secara mengejut. Kalau boleh, libatkan pihak bomba.
7. Juga ingatkan anak anak di asrama, tentang bahaya electrical overloads. Pekakas elektrik seperti sterika, periuk nasi, cerek air antara yg mempunyai nilai watt yg tinggi dan tidak sesuai digunakan serentak pada satu2 outlet socket elektrik. Begitu juga anak anak di asrama agar jangan terlalu kreatif dgn memasak menggunakan sterika. Atau memasak air menggunakan baldi dan tangkal pemanas sahaja.
8. Kepada pihak bomba, boleh adakan audit di sekolah sekolah tahfiz untuk elakkan kejadian ini berulang. Adakan lawatan ke sekolah tahfiz dan sekolah2 berasrama bagi memudahkan pematuhan spesifikasi dan kelulusan di buat.
9. Cadangan menutup pusat pusat tahfiz yang beroperasi tanpa permit memang mudah dan langkah cepat dalam menangani lambakan pusat tahfiz. Tetapi adakah ini yang terbaik?
Perlu diingat penutupan pusat tahfiz menyebabkan anak2 tahfiz perlu dipindahkan sekolah. Bagaimana dengan anak2 yatim? Nak dipindahkan ke mana?
Banyak pusat tahfiz dan rumah anak yatim ini hidup disebabkan sumbangan orang ramai untuk membeli makanan dan keperluan harian.
Kos yg agak tinggi diperlukan untuk mambangunkan infra bg memenuhi spesifikasi kelulusan bomba. Di mana nak dicari dana ini?
10. Akhir kalam, marilah kita sama sama sedekahkan alfatihah kepada mangsa yang terlibat. Anak2 ini adalah anak syurga. Mereka meninggal dalam perjalanan menuntut ilmu Allah. Mereka meninggal ketika Alquran di dalam hati mereka.
Alfatihah
Sekian
Ir Khairie
M&E Engineer
#InfoBSKHkucrew
Nota : Di sini saya memperturunkan berapa maklumat dari kawan saya yang pernah bertugas di pondok pengajian di sebelah selatan Malaysa , ingin menyatakan mereka yang mudah menghukum sebelum menilai sesuatu seperti berikut :-
1.Bukan mudah mengadakan sebuah pondok pengajian dan mahaad tahfiz , dengan kerenah Majils Agama , juga kena dapat kelulusan Pejabat kesihatan , Bomba , Polis dan Kementerian Pelajaran bahagian Agama.
2. Bagi Pejabat Majils Agama Negeri , setakat nie tiada garis panduan apa perlu yang di lakukan oleh pihak yang ingin menubuhkan Pondok Pengajian dan Mahaad Tahfiz. Mereka boleh mengajikan pegawai di bahagian lain, namun mereka lupa untuk meletak pegawai dalam pembinaan pondok pengajian / mahaad , sebab tu tiada garis panduan bagi mereka yang ingin mendaftar/ membina pondok / mahaad ( kalau dilihat dalam soal pembangunan)
Pegawai mereka cakap macam macam , semua yang mereka cakap banyak yang tiada tertulis, ..pandai pandailah pihak Pondok Pengajian dan Mahaad Tahfiz.  Mereka tak menolong ...lepas tangan .......cakap macam senang je....Berurusan dengan mereka amat memilukan sebab  kena lihat a) pembangunan pondok/mahaad  2) topik/syalbus pengajian pondok/mahaad.
3.Bila melihat pembangunan pondok/mahaad - tiada garis panduan macam mana nak bangunankan, bagi soal tanah macam nak beli atau di wakafkan dan juga macam mana nak pindahkan nama kepada pihak Pondok Pengajian dan Mahaad Tahfiz , macam mana nak dapat sumbangan , macam mana nak belanjakan , macam mana nak buat buku kira-kira serta contoh format,laporan yang patut dikemukan  .........apa yang mereka tahu pihak pentadbir pondok /mahaad ada tak mengkhaskan  surau atau masjid pondok/mahaad kepada majlis agama tak ? , tanah dah ditukarkan kepada majlis agama tak ??? dan masa surau dan masjid dibina ada tak ikut arah kiblat ??? , itu mereka sebok dan tanya ??? ..yang lain tak ambil peduli .....ikut macam macam mana halatuju pondok/mahaad  bergerak..
Kalau tak jadual mereka , mereka tak beri kelulusan ikut arah kiblat ???   dan mereka tak tanya macam mana nak convert tanah , plan pembangunan  , pembangunan pondok/mahaad , cf , bomba ...dan seterus 13 kelulusan dari pihak berwajib. Maka terpaksalah kami mengunakan perkidmatan consulatan semasa pembangunan pondok. Jadi masa kami bangunkan pondok nasib baik semua perkara ini dapat di gabungkan ....maka dapat cf dari pindak majlis tempatan ,dan perlu ada jalan masuk dan jalan keluar , kena ada jalan excess keluar , laluan angin , gas pemadam api , kena ada pihak bomba menjalankan fire drill di pondok bersam pelajar / guru / warden / kakitangan sokongan.
4. Bila melihat bab perbelanjaan , lansung tak diambil peduli oleh pihak Majlis Agama samada pelajar ini ada berapa orang pelajar , guru , warden dan kakitangan sokongan, topik pengajian ..walaupun semua maklumat ini diberikan kepada pihak Majlis Agama / pihak polis semasa memohon kebenaran / kelulusan pondok / mahaad  ....namun semua ini atas macam mana nak digerakan oleh mudir , kena fikir macam mana nak dapat sumbangan (wang wakaf , wang derma , yuran belajar  ) vs perbelanjaan  (pengurusan pondok/mahaad dari segi perbelanjjan makan , kos api air , kenderaan buku dan alat tulis, gaji , serta kos pembangunan atau maintenance pondok/mahaad ) 
Tiada surat yang dikeluarkan bagi membantu perbelanjan pondok/mahaad dan mereka juga diberi peluang untuk mendapat bantuan / duit wakaf / tabung dari dana Majlis Agama Negeri ....jika ada yang dapat bantuan untuk hari raya (jika ada)..dan kalau ada bantuan per kapita ..itu pun setahun  sekali  ...itu pun kena buat surat memohon, kertas kerja .....??? dan macam paling penting pihak mudir berdaftar Majlis Agama ....jadi yang tak berdaftar (daftar dalam proses) dan tak berdaftar ...pandai pandailah nak hidup....
Ini menyebakan kebanyakan pihak mudir pondok / mahaad terpaksa minta bantuan orang ramai yang simpati dengan mereka diatas perbelajaan pondok , ini berlaku kepada semua pondok /mahaad di Malaysia. Tiada bantuan dari wang zakat .....atau mana mana pihak ....mereka hidup macam peminta sedekah......kalau kita lihat sedihnya pelajar pondok / mahaad ...namun mereka tak pernah mengeluh .....akhir pelajar ini akan membantu membina rakyat yang hormat pada Allah Dan Rasuallah ini kerana pihak mudir ikhlas dan tawakal sebab semua itu atas kehendak Allah sw.t.
5. Bila melihat  topik/syalbus pengajian pondok/mahaad. , mereka kena fikir macam mana nak latih pelajar yang buta huruf , baru belajar , matang belajar , guru , warden , syalbus pengajian pondok ....ustaz dan uztazah , kelulusan mereka apa topik yang mereka ajar ...bagi mahhad tahfiz ....macam mana bentuak hafalan , sebutan , tajwid , bentuk bacaan ....yuran yang di tinggalkan oleh ibubapa tak banyak RM300 - 500 sebulan semua itu kena fikirkan oleh mudir... duit makan , api air , kenderaan , pengajian .....dan sebagainya...kalau tak bayar(yuran) ....takkan nak halau pelajar......semua itu yang di tanggung oleh mudir...sebab tu kebanyak guru dan warden dan kakitangan sokongan mendapat gaji last ...sebab masa duit duit pondok/mahaad merudum .......mereka adalah golongan (gaji mereka) yang digunakan untuk bayar bil bil perbelanjaan makanan dan sebagainya sebab semua itu kena bayar (tiada pekedai yang besetuju hutang / berbulan bulan) . Mereka tak mengeluh pun....buat macam biasa ....sebab mereka yakin hidup ini penuh dugaan dan yakin dengan janji Allah swt.
Sekian
Admin


  as salam Mohon , bantuan wakaf dana anda