Sunday, February 21, 2016

Bila cinta Nabi melepasi cinta yang lain


Cerita Para Wali
Dua kisah berikut ini merupakan kisah nyata yang saya dapatkan dari Al Habib Jailani Asy-Syathiri kemarin, 26 Rabiul Awal 1437 atau 7 Januari 2016, di Rubat, Tarim, Yaman, pukul 06.30 waktu setempat.
Pertama, Habib Jailani bercerita bahwa kisah yang ia sampaikan berasal dari Sayyid Muhammad al-Maliki, dan Sayyid Muhammad dari ayahandanya Sayyid Alwi al-Maliki. Cerita bermula ketika Sayyid Alwi menghadiri peringatan Maulid Nabi di Palestina. Beliau terheran-heran menyaksikan orang yang terus berdiri sejak awal pembacaan maulid.
Sayyid Alwi pun memanggilnya, "Duhai tuan apa yang Anda lakukan, mengapa Anda berdiri sejak awal Maulid?”
Lalu ia menjawab bahwa dulu ia pernah berjanji saat menghadiri sebuah Maulid Nabi untuk tidak berdiri hingga acara selesai, termasuk saat Mahallul Qiyam, momen di saat jamaah berdiri senrentak sebagai tanda penghormatan kepada Rasulullah. “Sebab menurutku itu bid’ah,” katanya.
Tiba-tiba, kata orang itu kepada Sayyid Alwi, pada momen Mahallul Qiyam ia menyaksikan Rasulullah hadir dan lewat di sebelahnya lalu berujar, “Kamu tak usah berdiri kamu duduk saja di tempatmu."
“Aku pun ingin berdiri namun terasa susah. Sejak itulah aku sering sakit dan bahkan organ-organku bermasalah. Sehingga aku bernadzar jikalau Allah menyembuhkan penyakitku maka aku berjanji setiap ada maulid aku akan berdiri dari awal maulid hingga akhir. Dan alhamdulillah, dengan izin Allah aku diberikan kesembuhan, duhai Sayyid."
Sayyid Alwi pun mempersilakan orang tersebut melaksanakan nazarnya.
Kedua, kisah maulid Nabi yang datang dari Lebanon. Warga di sana biasa merayakan Maulid Nabi dengan menembakan senjata api ke atas untuk menunjukan kegembiraan. Tradisi ini dilakukan turun temurun. Hampir mirip dengan tradisi pernikahan di Arab pada umumnya. Nah, suatu ketika seorang putri beragama Nasrani bani Ghatas ikut melihat perayaan tersebut. Nasib nahas menimpanya kala seorang dari mereka melepaskan senjata. Peluru yang dilepaskan menyasar ke arah putri tersebut dan menembus tepat di kepalanya.
Ia pun bersimbah darah dan jatuh ke tanah. Ibunya yang melihat kejadian itu berteriak histeris, “Binti... Binti... Binti.... (putriku... Putriku... Putriku)."
Dengan segera anaknya dilarikan ke Rumah Sakit Ghassan Hamud. Sayang, pihak rumah sakit tak bisa berbuat apa apa sebab pendarahan di otak terlalu parah. Mereka menyarankan agar segera dirujuk ke rumah sakit di Amerika yang lebih kompeten. Tapi ternyata kondisinya kian parah dan sudah di ambang ajal. Mereka pun tak bisa berbuat banyak.
Sementara ibunya karena panik penuh kecewa dan marah dia menjerit-jerit dan berkata:
يا محمد أين أنت يا محمد، وأنت تدعى النبوة؟ انظر ماذا فعل أمتك إلى بنتي في يوم احتفال مولدك؟
"Di manakah engkau, hai Muhammad yang mengaku sebagai Nabi? Lihatlah apa yang dilakukan umatmu kepada anakku pada perayaan hari kelahiranmu?”
Teriakan ini tentu dimaksudkan untuk menghardik Rasulullah.
Dokter memastikan bahwa anaknya telah meninggal dunia dan ketua dokter di sana mempersilakan sang ibu untuk melihat anaknya untuk terakhir kalinya. Dengan lemas dan dipapah ibu Nasrani itu pun masuk ke ruangan.
Sebuah keajaiban terjadi. Ketika sang ibu sudah di dalam ruangan, dia melihat anaknya sedang duduk di tepi tempat tidur dalam kondisi bugar sambil berteriak, “"Ibu… Ibu… Ibu... Tutup pintu dan jendela ibu! Jangan biarkan ia keluar!”
Antara percaya dan tidak. Si ibu yang bingung lantas bertanya, “Siapa, duhai putriku?”
Si ibu mendekati anaknya untuk memastikan bahwa kondisi baik-baik saja.
Allahu akbar! Sungguh sesuatu yang tidak masuk akal. Selain sehat dan bugar, bercak darah dan bekas luka tembakan di si putrid Nasrani tersebut menghilang.
"Putriku, apa yang terjadi?”
Putrinya menjawab sambil tersenyum kegirangan, "Ibu.. Ibu... Dia datang mengelus kepalaku sambil tersenyum.”
“Siapa dia, Sayang?”
“Muhammad , Muhammad, Ibu,” jawab anak itu.
"Aku bersaksi duhai ibu bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
Ternyata, teriakan si ibu disambut oleh Nabi Agung Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau hadir dengan kelembutan dan memberikan cahaya penerang bagi kegelapan. Syahadat ini lalu diikuti para dokter yang menyaksikan peristiwa tersebut dan orang-orang di desa tempat putri tersebut tinggal.
Pengirim: Moh Nasirul Haq, Santri Rubat Syafi'ie Mukalla Yaman

Saturday, February 20, 2016

"Benarkah Kedua Orang Tua Nabi di Neraka?"

Nail Mafahim added 2 new photos.
10 hrs
"Benarkah Kedua Orang Tua Nabi di Neraka?"
Oleh: Moh Nasirul Haq
Santri Rubath Syafi'i, Yaman
Nabi Muhammad s.a.w merupakan nabi paripurna yang menyempurnakan agama islam. Nabi Muhammad dilahirkan dari rahim seorang wanita suci yang bernama Aminah binti Wahbin dan ayahnya Abdulloh bin Abdul Mutholib.
Kedua orang tua nabi hidup dimasa sebelum islam. Yaitu suatu fase kekosangan dari dakwah nabi. fase tersebut disebut FATROH, dan orang yang hidup dimasa itu disebut Ahli Fatrah yaitu, orang-orang yang hidup diantara masa dua rasul, dan rasul yang pertama tidak diutus untuk berdakwah kepada mereka, sedangkan mereka tidak menemukan masanya rasul yang kedua. Ulama Ahli fiqh mengatakan bagwa yang dimaksud dalam hal ini adalah orang Arab yang hidup setelah masa hidupnya Nabi Isa AS dan belum bertemu masa Nabi Muhammad Saw.
Imam Suyuthi menjelaskan tentang Ahli Fatroh: "Ketika dalil yang pasti dan tidak terbantahkan lagi telah menenjukkan bahwasannya tiada penyiksaan (di akhirat) kecuali setelah datangnya hujjah atau agama (di dunia), maka kami bisa mengetahui bahwa mereka Ahli Fatrah tidak akan disiksa."
Para ulama Maturidiyah berkata: "Orang yang mati sebelum melewati waktu yang sekiranya bisa berangan-angan tentang agama, sedangkan dia belum sampai iman atau kufur, maka tiada siksaan baginya (selamat). Berbeda jika dia telah mempercayai kekufuran atau meninggal setelah melewati waktu sekira bisa berangan-angan dan dia tidak mempercayai apa-apa, maka dia tidak selamat."
Maka dari itu Ahli Fatrah ada tiga Kriteria::
1. orang yang tidak bertauhid pada Allah dihatinya. Dan sebagian tidak mengikuti syariat nabi-nabi, seperti Qis bin Saida dan Zaid bin Amr. Dan sebagiannya lagi ada yang sampai mengikuti syari'at yang benar & berlaku, seperti Tubba'.
2. orang yang mengganti, merubah, menyekutukan, menciptakan syari'at sendiri, menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Contoh seperti Amr bin Lahay. Yaitu, orang yang memprakarsai penyenbahan berhala. Bukan hanya itu, dia juga membuat hukum-hukum syari'at sendiri, dan mendakwahkan pada orang lain, dan orang orang menyembah jin, dan malaikat.
3. Orang yang tidak menyekekutukan dan tidak pula bertauhid serta tidak mengikuti syari'at nabi siapapun, tidak membuat hukum syari'at, dan tetap dalam keadaan seperti itu. biasanya mereka yang hidup di hutan pedalaman
Apabila ada hadits-hadits yang mengatakan tentang siksaan kepada seseorang dari mereka para Ahli Fatrah, maka dimasukkan ke bagian yang kedua. Adapun bagian yang ketiga, adalah para Ahli Fatrah yang selamat dan tidak disiksa.
Hukum Kedua Orang Tua Rasulullah Saw.
Berkata imam ibnu hajar dalam kitab Syarh Hamaziah karya Imam Bushiri:
لم تزل في الضمائر الكون تختا * ر لك الأمهات والأباء
"Senantiasa dalam rahasia alam ini*
engkau (nabi) selalu dipilihkan dari ibu ayah pilihan"
Alloh berfirman Allah ta'ala:
وتقلُّبَك فى السَّاجدين
"dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud." (QS Asy-Syuara' [26]: 219).
Menurut salah satu penafsiran ayat tersebut, bahwa yang dimaksud dari ayat tersebut adalah pindahnya nur Muhammad dari orang yang sujud kepada orang yang sujud.. Ayat ini merupakan legalisasi bahwa garis keturunan nabi Muhammad s.a.w diwariskan dan diturunkan dengan jalur suci dari masing masing individu yang dipilih alloh s.w.t dari nabi adam. Dan sabda Nabi Muhammad Saw:
(لمْ أَزَلْ أُنْقَلُ مِن الأَصْلَابِ الطّاهراتِ إلى الأَرحام الزَّكِيَّات)
"Tiada henti-hentinya aku dipindah dari punggung-punggung yang suci ke rahim-rahim yang bersih."
Hadits ini merupakan pengejawantahan bahwasannya tidak ada sama sekali dari sekian banyak utusan nabi yang menyekutukan Allah Swt. Dan garis keturunannya merupakan garis keturunan yang terpilih. Dan tidak ada dari datuk nabi Muhammad kecuali menjadi pemimpin di masanya seperti kata sebuah syair menyebutkan:
فألئك السادة لم ترى مثلهم * عين على متتابع الاحقاب
زهر الوجوه كريمة احسابهم * يعطون سائلهم بغسر حساب
Namun masih banyak orang yang salah faham dan mengatakan bahwa kedua orang tua nabi Muhammad s.a.w Ahli Neraka. Dengan dalih bahwa mereka tidak mengucapkan dua kalimat syahadat selama hidupnya.
Al-Imam Abu Hanifah, ia mengutarakan bahwa semua para nabi itu maksum (terpelihara) dari hakikat kekufuran begitu pula segenap orang tuanya. Dari sini bisa disimpulkan, bahwa kelahiran para nabi harus dari kedua orang tua yang muslim atau matinya orang tua yang bukan muslim sebelum kelahiran mereka. Akan tetapi yang kedua ini, sangatlah langka ditemukan. Bahkan tidak mungkin dan tidak terjadi dikalangan orang tua perempuan (karena ia yang melahirkan).
Dikisahkan bahwa Nabiyulloh Adam dan Sayyidatuna Hawa melahirkan 40 anak dalam 20 kandungan (setiap lahir kembar) kecuali nabi "Tsis" karena Allah ingin menunjukkan karomah bagi Nabi Muhammad s.a.w dan kemudian sesaat sebelum wafat berpesan kepada anaknya agar tidak meletakkan Nur yang diwariskan ini kepada wanita sembarangan kecuali kepada yang suci.
Sebenarnya kalau kita kroscek ternyata hadits-hadits dijadikan tendensi sebagian orang yang apatis terhadap kedua orang tua Rasulullah, semuanya kurang relevan dan kontradiktif. Haditsnya-pun derajatnya 'ahad. Oleh karenanya, hadits tersebut tidak masuk dalam hal akidah atau yang berhubungan dengan kepercayaan. sebab dalam hal akidah atau kepercayaan yg dipakai adalah hadits mutawatir.
• Jika anda bertanya : "bukankah Azar ayah nabi ibrohim juga masuk neraka???
jawabannya : adapun hadits tentang "Azar"yang benar bahwa dia bukanlah ayahanda dari nabi Ibrahim A.S. Tetapi dia adalah paman beliau. Sedangkan ayahanda beliau bernama Faruh. Sedangkan orang arab jika memanggil paman dengan sebutan ayah. Sebab mereka menganggap paman mereka seperti ayah sendiri. Bahkan Al-Qur'an sendiri menyebutkan hal ini:
وَإِلَهَ ءَابَائِكَ إِبْرَاهِيْمَ وَإِسْمَاعِيْلَ
"Dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail." (QS Al-Baqarah [1]: 133) Padahal yang dimaksud adalah paman Ayyub as.
• Jika anda protes dengan bertanya : "lalu apa jawaban anda atas pengakuan nabi bahwa ayahnya di neraka seperti yang disebutkan di hadits muslim???
Jawabannya : Tentang hadits yang diriwayatkan Muslim: Seorang laki-laki berkata, dimanakah ayahku wahai Rasulullah? beliau menjawab: "Di Neraka." lalu setelah dia berpaling, Rasulullah memanggil kembali seraya berkata: "Sesungguhnya, ayahku dan ayahmu berada di Neraka."
Ada dua opsi untuk menjawabnya yang pertama kita Wajib melakukan penakwilan. Paling jelasnya pentakwilan menurut kami, yaitu Rasulullah Saw. bermaksud dengan ucapan 'ayah' adalah paman beliau sesuai adat Arab yang memanggil paman dengan panggilan ayah. Inilah yang dinamakan majaz. Adapun tanda adanya majaz dalam hal ini, yaitu ayat yang akan datang penyebutannya, yang menunjukkan kebalikan dari redaksi ayat menurut yg diakui madzhab Ahlus Sunnah pada pendapat yang paling shahih (benar). sedangkan paman beliau Nabi menanggung dan merawat nabi setelah kakeknya Abdul Muthallib.
Yang kedua maksud dari jawaban beliau Nabi dalam hadits tersebut yaitu demi menyenangkan hati pemuda tersebut agar tidak murtad. Karena yang didengar pertama kali oleh dia adalah, ayahnya berada di Neraka. Jawaban ini diperkuat dengan Argument, bahwa beliau Nabi berkata yang kedua kalinya, setelah dia berpaling untuk pergi. Atau, jawaban beliau tersebut sebelum turunnya ayat kepada beliau:
وَمَاكُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُوْلًا
"tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul." (QS Al-Isra' [17]: 15).
Seperti kejadian ketika beliau ditanya tentang anak-anak orang musyrik, beliau menjawab bahwa mereka bersama ayah-ayahnya (di Neraka). lalu ketika ditanya kembali masalah itu, beliau menjawab mereka di Surga
Diriwayatkan ibnu Mardawaih saat memaknai ayat
لقد جاءكم رسول من انفسكم بفتح الفاء انا انفسكم نسبا وصهرا وحسبا ليس في ابائي نت لدن ادم سفاح كلها نكاح
Beliau mengatakan bahwa nabi berkata aku paling mulia diantara kalian nasab, keturunan, dan keluarga tidak ada diantara ayahku yang terjerumus perzinahan semuanya menikah.
• Kalau anda protes dengan berkata : "Bukankah Imam Abu Hanifah mengatakan bahwa orang tua nabi di neraka??
Jawabannya : Kita perlu Kritis disini sebab tidak semudah itu sekaliber Imam Abu Hanifah mengkafirkan orang mulia. sebagian naskah ternyata mengatakan begini:
ووالدا رسول الله صلى الله عليه وسلم ماتا على الكفر, وأبو طالب مات كافرا
Artinya "Dan kedua orang tua Rasulullah Saw. meninggal dalam kekufuran sedangkan paman beliau meninggal dalam keadaan kafir."
Dan ini jelas tidak serasi. Karena, jika beliau Abu Hanifah bermaksud berkata begitu, maka dia akan menyebutkan semua dalam satu lafazh. Yang benar adalah bahwa ada kebohongan dari oknum yang tidak bertanggung jawab yang merubah dari naskah aslinya. Mereka menyangka, bahwa huruf mim adalah mim zaidah(tambahan). Mereka ceroboh dan membuang mim itu. Karena yang benar naskahnya adalah:
ووالدا رسول الله ما ماتا على الكفر وأبو طالب عمه مات كافرا
Artinya "Dan kedua orang tua Rasulullah Saw. tidak meninggal dalam kekufuran sedangkan paman beliau meninggal dalam keadaan kafir."
Dalam hal ini Imam Ibnu Hajar menuturkan dalam kaitabnya Al fatawa, mengutib dari kitab Saddaduddin: "Apa yang dikutib dari Abu Hanifah, beliau berkata dalam kitabnya al fiqhul akbar, bahwasannya kedua orang tua Nabi meninggal dalam keadaan kafir itu tidak benar. Karena naskah yang dapat dipercaya dalam kitab tersebut, tidak disebutkan hal seperti itu. Yang benar naskah tersebut, adalah karangan Abu Hanifah Muhammad bin Yusuf Al-Bukhari bukan Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit Al-Kufi. Kami sebutkan hal itu agar supaya, orang yang berfikir tentang kutibannya selalu berfikir dan berhati-hati dalam menulis. Wallahu A'lam.
• Jika anda bertanya; "Bukankah yang mengatakan selamatnya orang tua nabi hanya Syiah Rofidloh seperti ucapan Abi Hayyan??"
Jawabannya : Ibnu Hajar mengatakan bahwa banyak kerancauan pada pendapat Abi Hayyan yang mengatakan; "Sesungguhnya hanya penganut Syiah Rafidlah yang mengatakan bahwa kedua orang tua Nabi Muhammad Saw termasuk orang-orang mukmin yang tidak disiksa. Dengan berargumen menggunakan firman Allah ta'ala: "dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud." (QS Asy-Syuara' [26]: 219)."
Kita menolak pendapat ini Dengan Dua alasan. Pertama sebab Abi Hayyan merupakan Pakar Gramatika Nahwu Shorrof saja. sementara untuk masalah akidah dan usul, dia tidak memiliki kapasitas di dalamnya.
Kedua disini terjadi kontradiksi dengan realita yang ada Karena Ulama madzhab Asy'ari, juga mengatakan bahwa mereka Para Ahli Fatrah termasuk orang mukmin. Penisbatan yang dilakukan Abi Hayyan hanya kepada syiah Rafidlah sedangkan disana sebegitu banyaknya para Imam Ahlus Sunnah yang mengatakan seperti itu merupakan sikap yang sangat mengentengkan dan menyepelekan."
Sudah banyak kisah mukjizat nabi yang diberikan kepada beliau seperti mengembalikan matahari saat beliau akan tertinggal sholat asar, begitu juga membelah bulan yang satu bagian di atas jabal Abi Qubais dan yang separuhnya di jabal Qoiqo'an. Segala sesuatu yang dikehandaki nabi akan dituruti oleh alloh s.w.t termasuk juga permohonan untuk menghidupkan ayah ibunya.
Imam suyuti mempunyai sepuluh karya kitab yang menekankan kewajiban menjaga Etika kepada Rasulullah & bagi orang yang menyakiti beliau, maka ia telah menyakiti Allah ta'ala. Dan satu kitab khusus membahasa secara eksplisit mengenai kedua orang tua nabi diberi nama abaway rosul.
Suatu ketika seorang qodli bernama AlFaqih AlMuhaddits Ibnul Araby AlMaliki pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang berkata, bahwa kedua orang tua Rasulullah Saw. telah masuk Neraka. beliau menjawab: Dia telah dilaknat, karena Allah Swt. telah berfirman:
إِنَّ الَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ لَعَنَهُمُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَالأَخِرَة
"Sesungguhnya (terhadap) orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknat di dunia dan di akhirat, dan menyediakan adzab yang menghinakan bagi mereka." (QS Al-Ahzab [33]: 57).
Dan tiada yang lebih menyayat hati dari pada dari ucapan yang mengatakan bahwa kedua orang tua Rasulullah Saw. masuk Neraka. As-Suhaili telah meriwayatkan hadits Ibnu Mas'ud ra. Ketika itu, ia (Ibnu Mas'ud) bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang kedua orang tuanya. Beliau menjawab: "Aku senantiasa meminta kepada Tuhanku, Dia telah mengabulkan permintaanku. Akulah yang nantinya akan menolong mereka (kedua orang tuaku) menuju tempat yang terpuji (Surga)." Hadits ini memberikan isyarat, bahwa Rasulullah Saw. akan memberi syafa'at kepada kedua orang tuanya di tempat tersebut, agar supaya kedua orang tuanya mendapatkan taufik berupa keta'atan ketika adanya cobaan besar yang terjadi di hari kiamat nanti. Seperti yang diterangkan dalam beberapa hadits pula.
Imam Qurtubi dalam tafsirnya berkata: "Secara akal dan syara', tidak ada yang mustahil dan ketidak mungkinan tentang menghidupkan kedua orang tua Rasulullah lalu mewafatkan kembali. Karena hal seperti itu, juga diterangkan dalam Al-Qur'an Al-Karim tentang menghidupkan orang yang dibunuh dari Bani Israil, hingga dia memberi kabar tentang siapa pembunuhnya.
Al habib umar bin sumaith berkata dalam kitab hidayatul ikhwan: banyak orang berpendapat dari kalangan ahli hadits bahwa nabi menghidupkan dan mengislamkan orang tuanya dengan dalil hadits aisyah yaitu Dari Sayidah Aisyah ra.: "Rasulullah Saw. turun dari bukit Al-Hajun (bukit di Makkah, berupa pemakaman) dalam keadaan sangat duka cita dan bersedih. Lalu, mendaki kembali dengan kehendak Allah Azza wa Jalla. Setelah itu, keluar dengan keadaan sangat senang dan gembira. Kemudian dia berkata: "Aku telah meminta kepada Tuhanku –Azza wa Jalla-, Lalu, Dia menghidupkan ibundaku untukku. Setelah ibundaku beriman kepadaku, Dia mengembalikan lagi."
walaupun hadits ini dikatakan lemah menurut sebagian tapi menurut ahli haqiqat tidak. ulama berkata dalam syairnya:
[] ناصر الحق: ايقنت ان ابى النبي وامه * احياهما الرب الكريم الباري
[ ناصر الحق: حتى له شهدا بصدق رسالة حقا وتلك كرامة المختار
[] ناصر الحق: هذا الحديث ومن يقول بضعفه * فهو الضعيف عن الحقيقة عاري
* Jika anda protes dengan berkata "kalau anda katakana ahlil fatroh bukan ahli neraka lantas untuk apa orang tua nabi dihidupkan??
Jawabannya: faidahnya agar orang tua nabi mendapat keutamaan atas apa yang tidak didapatkan ahli fatroh karena Endingnya orang tua nabi harus berkumpul dengan muslimin agar selamat dari siksa. Begitu pula tingkatan derajat orang yang meyakini alloh dan islam seutuhnya lebih mulia daripada yang tidak sempat meyakini.
Al Imam nashiruddin addimsyiqi mengatakan dalam gubahan sya'ir nya:
Karena cinta Allah kepada Nabi dengan menambah keutamaan-Nya
Atas keutamaan (yang sudah diberikan) dan Dialah Maha Menyantuni
Lalu menghidupkan ibundanya begitu pula ayahandanya
Demi beriman kepadanya dari keutamaan dan kebaikan-Nya
Terimalah kabar itu, karena Allah Maha Kuasa atas segalanya
Meskipun hadits yang mengatakan itu dlo'if adanya
Dan Hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi derajat hasan:
(إنّ الله خلَق الخَلْقَ فجعلني من خيرِ فِرَقِهِمْ ثمّ تَخَيَّر القبائلَ فجعلني من خير قبيلةٍ، ثمّ تخيّر البيوتَ وجعلني في خير بيوتهم، فأنا خيرُهم نفسًا –أي روحا وذاتا- وخيرهم بيتا –أي أصلا-)
"Sungguh, Allah telah menciptakan makhluk lalu menjadikanku dari sebaik-baiknya golongan dari mereka. Kemudian memilih dari beberapa kabilah dan menjadikanku dari sebaik-baiknya kabilah. Kemudian memilih dari beberapa rumah dan menjadikanku dari sebaik-baiknya rumah. Akulah sebaik-baiknya diri (ruh dan dzat) dari mereka dan sebaik-baiknya rumah (garis keturunan)."
• Jika anda kembali protes dengan berkata: "Mengapa anda bersikukuh bahwa kedua orang tua nabi tidak disebut Kafir???
Jawabannya : Karena, orang kafir tidak berhak dikatakan 'orang pilihan', 'orang mulia, 'orang suci'. Bahkan alquran menyebutnya Najis. Seperti dalam ayat:
"Sesungguhnya orang-orang musyrik terhukumi najis."
Sedangkan Doktrin hadist secara eksplisit menjelaskan bahwa semua orang tua Rasulullah adalah terpilih, mulia, suci. Dan juga, Dan juga Allah Swt. berfirman: "dan (melihat) perubahan gerakan badanmu di antara orang-orang yang sujud." (QS Asy-Syuara' [26]: 219).
• Jika anda protes dengan bertanya; "Bukankah Imam Nawawi berkata bahwa Ahli fatroh menjalani rutinitas sesuai adat arab yang percaya berhala masuk neraka???
Jawabannya : "Mengenai perkataan Imam Nawawi dalam mengomentari hadits Muslim: "Orang yang meninggal dalam masa fatroh dengan menjalani rutinitas sesuai adat Arab yaitu menyembah berhala, dia akan masuk Neraka yang dimaksud adalah karena mereka menyembah berhala sedangkan sebelumnya sudah ada dakwah ismail dan nabi ibrohim. Dan mengetahui bahwa itu (ajaran ibrohim) ajaran yang benar. Dan bisa saja ucapan imam Nawawi tersebut ditakwil (tafsir) dengan membawakan ucapan itu bagi orang-orang yang menyembah berhala yang sudah diriwayatkan dalam hadits-hadits bahwa mereka akan masuk Neraka.
Berhati hatilah dalam menyebutkan kekurangan kedua orang tua Rasulullah Saw. tentusaja itu akan menyakiti beliau. Karena menyakiti beliau, akibatnya akan fatal dengan adanya hadits yang diriwayatkan Ath-Thabari:
"Janganlah kalian semua menyakiti orang-orang hidup dengan memaki orang-orang yang sudah meninggal." .
orang tua nabi bukan orang sembarangan, ayahnya Abdulloh Bin Abdul Mutholib lelaki tampan yang jauh dari pergaulan jahiliyah,.beliau juga saat bayi tidak jadi disembelih dan diganti dengan fidyah 100 ekor unta. hal ini senada dengan syair pujian atas Ayahanda Nabi yang dilantunkan ibundanya menjelang wafat dan pengakuan ibundanya atas kenabiannya.
Sambil menangis Aminah berkata:
بارك الله فيك من غلام * يابن الذي من حومة الحمام
نجا بعون الملك المنعام * فودي غدات الضرب بالسهام
بمائة من ابل سوام * ان صح ما ابصرت في المنام
فأنت مبعوث الى الانام * من عند ذي الجلال والاكرام
تبعث في الحل وفي الحرام * تبعث بالتحقيق والاسلام
دين ابيك البر ابراهاما * فالله انهاك عن الاصنام
Sementara ibundanya sendiri merupakan wanita cantik, suci yang jauh dari pergaulan jahiliyah. bahkan disaat wafatnya segenap Jin menangis dan melantunkan syair:
تبكي الفتات البرة الامينة * ذات الجمال العفة الرزينة
زوجة عبد الله والفرينة * أم نبي الله ذي السكينة
وصاحب المنبر في الندينة * صارت لدى حفرتها رهينة
Kesimpulannya bahwa Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah bersepakat bahwa orang tua nabi termasuk Ahli surga atas dua kemungkinan yaitu keimanannya setelah di bangkitkan atau karena mereka berada pada masa Fatroh. Sementara yang bersikukuh mengatakan bahwa orang tua Nabi kafir adalah muktazilah dan pengikutnya.
kita harus mengindari agar tidak mengingkari kejadian ini. Sebab jika kita mengingkari maka kita bertentangan dengan Al-Qur'an dan Ijma', selain itu kejadian bangkitnya orang tua nabi ini sangat mungkin terjadi secara akal dan syara' atas dasar kemulyaan dan kehususan yang tidak tertolak oleh Al-Qur'an dan Ijma'. Adapun perkataan yang mengatakan bahwa tidak berguna iman setelah wafat dikecualikan bagi yang mendapat kehususan dan kemulyaan..
Tarim 04-02-2016
Referensi :
- Kitab Mujizul Kalam Syarah Aqidatul Awam karya Syidi Syeh Muhammad Ba'atiyah Cet. Maktabah Tarim Haditsah Tarim. Hal.37- 42
- Kitab Ghoyatul Muna Syarh Safinatun Najah karya Syidi Syeh Muhammad Ba'atiyah Cet. Maktabah Tarim Haditsah Tarim. Hal.47-53
- Kitab Abaway Rosul karya imam suyuthi Cet. Darul Jawamik. Hal.10-15

Thursday, February 18, 2016

KESAN AIR MANIS PADA BADAN

Shiemah Jamil
Maimunah Abdullah with Nuur Syazwin and Wiena Lolly Gurlz.
KESAN AIR MANIS PADA BADAN
●Air gas : perut buncit dan kencing manis, rosak saraf
●Air batu : Perut buncit, Otot vagina longgar , usus kembang dan sakit sendi
●Semua air bergula : Cepat sakit , lesu badan, rosak saraf dan cepat tua
●Nescafe : Paling x bagus pening dan ketagih susah nak berhenti kalau x minum mengigil dah macam ketagih dadah
●Air susu pekat manis : Gemuk cepat dan punca penyakit
●Teh : Angin dan menyumbang asid masam naik
Kurangkan air manis lebihkan air putih setiap hari mengikut keperluan badan.

Wednesday, February 17, 2016

Khidmat masyarakat -Rumah Jagaan Orang Tua al-Ikhlas Puchong,Selangor


Darus Hamat
Khidmat masyarakat:
Assalamualaikum wbt. Sekadar tolong forwardkan rayuan dari Pengurus Rumah Jagaan Orang Tua al-Ikhlas Puchong. Bantuan yang diperlukan:
Bantal
Tuala
Cadar / Tilam
Selimut
Pampers (Pakai Buang)
Ubat-ubatan
Mesin Dialysis / Kereta Sorong
Beras / Telur / Biskut / Nestum / Susu / Cornflakes dll
Sejadah / Telekung / Al-Quran
Rayuan ini dibuat kerana semakin ramai org tua yg menghuni rumah ini:
1. Tiada waris yg mengambil mereka dari Hospital Serdang yg terpaksa menerima pesakit baru yg kian meningkat. Kebanyakan kes adalah menunggu masa utk kematian*
2. Dihantar oleh waris tanpa sebarang sebab, malahan ada yg ditinggalkan terbaring di tepi pagar pada mlm hari dan hanya dijumpai keesokan harinya dlm kesejukan dan ketakutan*
3. Menampung kos yg semakin meningkat. Kos bagi pengkebumian sahaja RM1,120. Kadar kematian di sini ialah 3-4 org sebulan*
Jika kita ingin melihat kematian sebahagian daripada bakal ahli syurga di sini lah tmpt yg paling sesuai. In-sya-Allah*
Semoga bantuan kita dpt meringankan beban mereka dan menjadi saham akhirat. Insya Allah!
SALURKAN SUMBANGAN IKHLAS ANDA KEPADA RUMAH JAGAAN & RAWATAN ORANG TUA AL-IKHLAS
Lokasi:
Rumah Jagaan Dan Rawatan Orang Tua Al-Ikhlas, Puchong
Alamat Penuh:
Lot 3530, Jln Bt 18, Kg Pulau Meranti, 47120 Puchong, Selangor
No. Hphone : 016-6786364
Diuruskan oleh:
Muji binti Hj Sulaiman (Jururawat)
Jumlah Pekerja : 5 Org
Status Rumah : Masjid Lama (Diwakafkan)
Jumlah Orang Tua : 30 orang
Nama Bank : Al Rajhi
Nama Akaun Bank :
RUMAH JAGAAN DAN RAWATAN ORANG TUA AL-IKHLAS
No. Akaun Bank:
1270 0106 1101 131
Sebarkan jika anda peduli. Semoga usaha kecil kita ini dihisab diakhirat nanti.

Tuesday, February 16, 2016

Kisah Penyair yang cinta kepada Rasulullah SAW


Sebuah kisah benar, seorang penyair hebat yg sangat terkenal, Farazdaq dimana beliau selalu asyik memuji Rasulullah ﷺ, Beliau pada setiap Tahun, akan menunaikan ibadah haji.
Pada Suatu ketika, sedang Beliau melakukan haji, kemudian menuju ke Madinah menziarahi makam Rasulullah ﷺ, lalu Beliau membaca sebuah Nasyid, Syair disisi maqam Baginda ﷺ dan ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang dilantunkannya.
Setelah selesai membaca qasidah lalu orang itu menemui Farazdaq dan mengajak beliau untuk makan tengah hari ke rumahnya, lalu Farazdaq pun memenuhi ajakan orang tersebut.
Setelah berjalan jauh keluar dari Kota Madinah Al Munawwarah, sampai di rumah orang tersebut, orang tersebut memegangi Farazdaq lalu berkata: “Aku sangat membenci orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau kesini untuk kugunting lidahmu”, maka orang itu menarik lidah Farazdaq lalu mengguntingnya dan berkata : “ambillah potongan lidahmu ini, dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad”,
Farazdaq menangis kesedihan kerana tidak lagi dapat membaca syair untuk Sayyidina Muhammad ﷺ. Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah ﷺ lalu berdoa : “ Ya Allah jika Sohibul makam( empunya Makam ) ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya, maka biarkan aku tidak lagi mampu untuk berbicara seumur hidupku, kerana aku tidak memerlukan kepada lidah ini kecuali hanya untuk memujiMu dan memuji NabiMu, namun jika Engkau dan nabiMu redha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti sediakala”, Lalu Beliau terus menangis hingga tertidur dan didalam mimpinya itu, Rasulullah ﷺ hadir dan berkata, “aku suka mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu”,
Maka Rasulullah ﷺ mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada tempatnya semula, dan ketika Farazdaq terbangun dari tidurnya lalu beliau mendapati lidahnya telah kembali sambung semula, maka beliaupun bertambah Asyik, seronok memuji Rasulullah ﷺ, Hingga di tahun kemudiannya, ketika beliau datang menziarahi Rasulullah ﷺ dan kembali membaca nasyid untuk Rasulullah dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya, beliau teringat kejadian tahun yang lalu namun beliau tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau dibawa ke rumah anak muda itu, dan sesampainya di rumah anak muda itu beliau dapati rumah itu adalah rumah yang dulu beliau datangi lalu lidah beliau dipotong, anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yang sangat besar dan terlihat sangat beringas, maka anak muda itu berkata : “engkau lihat kera besar yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yang dulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah ubahnya menjadi seekor kera”.
Perkara ini boleh terjadi, telah terjadi pada ummat terdahulu, firman Allah “Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang, Kami katakan kepada : “mereka jadilah kalian kera yang hina”. ( Al A’raf : 166 )
Kemudian anak muda itu berkata: “jika ayahku tidak mampu sembuh maka lebih baik Allah matikan saja”,
maka Farazdaq berkata : “Ya Allah aku telah memaafkan orang itu dan tidak ada lagi dendam dan rasa benci kepadanya”, dan dengan serta merta Allah mematikan kera itu dan mengembalikannya pada wujud yang asalnya.

FB GROUP VS PAGES

Essentially, Groups are more like a private club or networking group. Pages are meant to be promoting a certain product/service/brand/celebrity.
Here’s a table drew up that displays some of the differences:
 PageGroup
PurposeRepresent particular person or brandCollaborative environment for group of people
RestrictionsPublic or admin-onlyPublic, closed (visible but must request to be added) or secret (cannot be found by search or any other means)
Add peopleNo (can suggest page)Yes – only those who are Facebook friends of Group members
Facebook Notifications for fans/membersOnly if someone comments on/likes the post you have made or commented on.Default: FB notifications (and potentially email) for all new wall posts (by anyone) – can be changed.
Posting restrictionPosting can be restricted to Page admins only or open to everyonePosting can be restricted to Group admins only or open to everyone
WallYesYes
Post imagesYesYes
Comment/Liking abilityYesYes
Create eventsYesYes
Applications/tabsYesNo
Posts fed to newsfeedYesNo
PollsYesYes
Create shared docsNoYes
Group/Page email addressNoYes – this means the group members have access to a group email address that when used sends content directly to the Group wall.
ChatNoYes – through chat bar
View other fans/membersNoYes
AdvertisingYesYes – unless closed group
Vanity URLYes – you can chooseNo – though it is a logical URL determined by Group name. Eg. www.facebook.com/groups/groupname although sometimes it may have a string of numbers at the end.
Indexed by search enginesYesYes – but not if secret
NotesAnyone can search, find and join a Page unless it is set to admin-only. Admins have the ability to delete/ban people.Anyone who is a member can add another member. This can lead to groups getting out of control. However admins are able to delete/ban people from the group.

Sunday, February 14, 2016

Usia 91 tahun


TIDAK ada batas usia untuk bertobat dan kembali kepada Allah. Bahkan orang yang sudah tua renta pun bisa mendapatkan hidayah Allah sehingga bisa memeluk Islam di akhir senja usianya. Hal tersebut di alami oleh seorang nenek tua Prancis, berusia 91 tahun, yang di usia tuanya baru menyatakan masuk…
POPULER99.BLOGSPOT.COM|BY NADIA SISCA

Friday, February 12, 2016

KISAH MENGHARUKAN | BILAL DAN ADZAN TERAKHIRNYA

Mazrin Akhtar
3 hrsKuala Lumpur
KISAH MENGHARUKAN | BILAL DAN ADZAN TERAKHIRNYA
Mulai sejak Rasulullah SAW meninggal dunia, Bilal meyakinkan dirinya untuk tidak lagi melantukan Adzan di puncak Masjid Nabawi di Madinah. Bahkan keinginan Khalifah Abu Bakar saat itu yang kembali memohonnya untuk jadi muadzin tak dapat ia penuhi.
Dengan kesedihan yang mendalam Bilal berkata:
“Biarkan saya cuma jadi muadzin Rasulullah saja. Rasulullah sudah tidak ada, jadi saya bukanlah muadzin sesiapa lagi.”
Khalifah Abu Bakar juga dapat memahami rasa sedih Bilal serta tidak lagi memohonnya untuk kembali jadi muadzin di Masjid Nabawi, melantunkan Adzan panggilan umat muslim untuk menunaikan shalat fardhu.
Kesedihan Bilal akibat wafatnya Rasulullah SAW tak dapat hilang dari dalam hatinya. Ia juga memutuskan untuk meninggalkan Madinah, bergabung dengan pasukan Fath Islamy pindah ke negeri Syam. Bilal lalu tinggal di Kota Homs, Syria.
Demikian lamanya Bilal tidak berkunjung ke Madinah, sampai di suatu malam, Rasulullah Muhammad SAW muncul dalam mimpinya. Dengan nada lembutnya Rasulullah menyapa Bilal:
“Ya Bilal, Wa maa hadzal jafa? Hai Bilal, kenapa engkau tidak mengunjungi ku? Kenapa hingga seperti ini?“
Bilal juga segera terbangun dari tidurnya. Tanpa ada memikirkan panjang, ia mulai menyiapkan perjalanan untuk kembali ke Madinah. Bilal berniat untuk ziarah ke makam Rasulullah SAW sesudah demikian lamanya ia meninggalkan Madinah.
Setibanya di Madinah, Bilal segera menuju makam Rasulullah SAW. Tangis kerinduannya membuncah, cintanya pada Rasulullah demikian besar. Cinta yang tulus lantaran Allah pada baginda Nabi yang demikian dalam.
Ketika yang bersamaan, terlihat dua pemuda mendekati Bilal. Pemuda-pemuda itu iaitu Hasan serta Husein, cucu Rasulullah. Masihlah dengan berurai air mata, Bilal tua memeluk kedua-dua cucu yang paling disayangi Rasulullah itu.
Umar bin Khattab RA yang sudah jadi Khalifah, juga ikut terharu melihat panorama itu. Lalu salah seorang cucu Rasulullah itu pun bikin satu keinginan pada Bilal.
“Paman, maukah engkau sekali saja mengumandangkan Adzan buat kami? Kami menginginkan kembali kenang kakek kami.”
Umar bin Khattab RA juga turut memohon pada Bilal untuk kembali mengumandangkan Adzan di Masjid Nabawi, walaupun cuma satu barangkali. Bilal pada akhirnya mengabulkan keinginan cucu Rasulullah SAW serta Khalifah Umar Bin Khattab RA.
Waktu tiba saat shalat, Bilal naik ke puncak Masjid Nabawi, tempat ia biasa kumandangkan Adzan seperti pada saat Rasulullah masih hidup. Bilal mulai mengumandangkan Adzan.
Waktu lafadz, “Allahu Akbar” ia kumandangkan, saat itu juga semua Madinah merasa senyap. Semua kegiatan serta perdagangan terhenti. Kebanyakan orang sontak terkejut, nada lantunan Adzan yang dirindukan bertahun-tahun itu kembali terdengar dengan merdunya.
Lalu waktu Bilal melafadzkan, “Asyhadu an laa ilaha illallah“, masyarakat Kota Madinah berhamburan dari tempat mereka tinggal, berlarian menuju Masjid Nabawi. Bahkan juga dikisahkan beberapa gadis dalam pingitan juga turut berlarian keluar tempat tinggal mendekati asal nada Adzan yang dirindukan itu.
Puncaknya waktu Bilal mengumandangkan, “Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah“, seisi Kota Madinah pecah oleh tangis serta ratapan pilu, teringat pada saat indah waktu Rasulullah masih hidup serta jadi imam shalat berjamaah.
Tangisan Khalifah Umar bin Khattab RA terdengar paling keras. Bahkan juga Bilal yang mengumandangkan Adzan itu tersedu-sedu dalam tangis, lidahnya tercekat, air matanya tidak henti-hentinya mengalir. Bilal juga tak mampu meneruskan Adzannya, ia selalu terisak tidak dapat lagi berteriak meneruskan panggilan mulia itu.
Hari itu Madinah mengenang kembali saat waktu Rasulullah SAW masih ada di antara mereka. Hari itu, Bilal melantunkan Adzan pertama serta terakhirnya sejak kepergian Rasulullah SAW. Adzan yang tidak dapat dirampungkannya.
Maha Suci Allah, cerita di atas sudah mengaduk-aduk cinta serta kerinduan kita pada Rasulullah Muhammad SAW. Cerita yang dapat bikin kita meneteskan airmata sinyal cinta serta rindu pada baginda Nabi. Mudah-mudahan kita dapat memperoleh syafaat dari Rasulullah SAW serta dapat berjumpa dengan Rasul waktu hari berbangkit.
A M I N

toksin pada hati ayam


Busana Hulwah
[ HATI AYAM & ORGAN DALAMAN PUNCA MANUSIA BERPENYAKIT?]
Kita diajar kalau nak tambah darah kita kena makan hati lembu dan hati ayam. Sains juga menggalakkan makan hati kerana khasiat zat besinya yang sangat tinggi . Tetapi Nabi kita tidak menggalakkan pemakanan organ dalaman. Mana kita mesti pilih? Nak ikut cara kafir ke nak ikut cara Nabi Muhammad SAW ?
Sebenarnya makan hati ayam dapat melembabkan otak kita kerana hati merupakan organ dimana semua toksin akan dikumpulkan dan dineutralkan. Jadi kepekatan toksin adalah tinggi di hati ayam. makanlah kita toksin tersebut serta bengaplah otak kita umat islam.
Kebanyakan ayam di pasaran hari ini telah disuntik bahan kimia untuk mempercepat tumbesarannya kerana didorong oleh permintaan pasaran yang semakin meningkat. Bahan kimia yang berbahaya ini akan dikumpulkan di hati.
Kandungan racun dalam hati:
- Antibiotik tylosin
- Penisilin
- Oxytetracycline
- Kanamycin.
Walau pun Nabi berkata jangan tetapi ulamak lebih menjatuhkan hukum makhruh dalam keadaan ini dan bukan mengharamkannya.
Organ dalaman adalah organ selain daging yang terkandung dalam tubuh haiwan seperti:
- Hati
- Paru-paru
- Perut
- Hempedal
- Buah pinggang
- Jantung
- Telur ayam yang belum keluar dari perut ayam
- Telur ikan
Saranan ilmu Sains bahawa memakan hati haiwan adalah baik untuk menambah darah adalah ilmu songsang yang diajar oleh orang Yahudi . Memakan hati bukan sekadar tidak membantu meningkatkan paras hemoglobin darah malahan memakannya akan mengundang pelbagai mudharat lain yang Allah dan RasulNya saja yang mengetahui dengan tepat. Waallahualam
Creditto_norfisah

Madrasah AR-Rabbaniyah, Cawangan Krubong, Melaka


As Salam


Madrasah AR-Rabbaniyah, Cawangan Krubong, Melaka ingin melakukan pembelian tanah seluas 12 ekar di Lot 420,421,211 Mukim Beringin, Krubong,Melaka bernilai RM730,000.00.

Sehubungan tersebut, kami menjemput Tuan / Puan bersama- sama kami membangunkan pondok pengajian ini selaras dengan hadis berikut :-

Rasulullah SAW bersabda yang mafhumnya..
Sesiapa yang membina Masjid kerana Allah daripada hartanya dan diimarahkan, nescaya Allah akan membina baginya istana di dalam Syurga
(Riwayat Ibnu Majah)

Oleh yang demikian, tuan / puan boleh menderma/ infak / zakat / sumbangan kepada
PERTUBUHAN MURID-MURID KITAB TURATH
AKAUN NO : 5541 2952 8473
BANK : MAYBANK

Jika ada sebarang pertanyaan sila hubungi :-
Ustaz Muhammad Kamal Tel : 019-6279108
En. Zainuddin Tel : 010-6058519

www.facebbok.com/Madrasah AR-rabbaniyah Krubong / www.pmkt.com.my

Saya Pentingkan Aurat Daripada Berlakon" - Mia Sara


Norzamri Mokhtar to Friends Of PAS
9 hrs
"Saya Pentingkan Aurat Daripada Berlakon" - Mia Sara
Diterbitkan: Khamis, 11 Februari 2016 12:32 AM
PELAKON cilik Mia Sara, 11, reda apabila tawaran berlakon untuknya berkurangan selepas dia memakai tudung pada Disember tahun lalu. Kata Mia, dia tidak kisah dengan perkara itu sebaliknya lebih pentingkan aurat berbanding berlakon.
Tags / Kata Kunci:
Mia Sara

  as salam Mohon , bantuan wakaf dana anda