Friday, May 15, 2009

KETENANGAN JIWA.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakahtuh..

Bismilahirohmanirohim

Ketenangan jiwa adalah terhindAr dari gangguan dan penyakit kejiwaan. Istilah lain mengatakan bahawa ketenangan jiwa itu ialah kemampuan sesorang menyesuaikan diri didalam menghadapi sesuatu maupun setiap masaalah dan kegoyahan dalam kehidupan kita seharian didalam apa jua bentuk sesuatu perkara itu.

Kesehatan jiwa atau mental kita juga merupakan kemampuan terhadap diri kita maupun setiap individu dalam merasakan setiap kebahagian, kekuatan diri dan memahami akan erti harga diri kita sendiri yangmana jangan pedulikan siapa akan diri kita. Seseorang yang dapat menghubung kaitkan fungsi jiwa mereka dengan sesuatu yang positive dan kebaikan adalah orang yang berusaha agar dirinya dan jiwanya tetap dalam keadaan sehat walafiat yangmana kita pasti mengetahui akan keadaan nya kerana diri kita adalah kita.

Jika seseorang dalam keadaan terganggu jiwanya, selalunya dan kebarangkalian akan berpengarauh terhadap perasaan, fikiran, kelakuan, kesehatan fizikal dan juga moral kita juga akan terbabit secara tidak lansung ianya akan ujud dikala kita didalam TERGANGGU JIWA ketika itu. Pada kebiasaan nya perasaan akan merasa CEMAS, TAKUT, IRI, DENGKI, SEDIH, tanpa alas an yang dapat diterima, marah terhadap sesuatu yang remeh temeh, selalu dalam kebimbangan, kebinggungan, perasaan tertekan, cepat putus asa, acuh tak acuh dan kadangkala meminta pendapat dari orang masih lagi gundah memikirkan akan apa yang terjadi sedangkan sebahagian dari gangguan tersebut telah dibantu oleh pihak pihak yang diminta cadangan maupun pendapat yangmana kita hanya untuk membuat penyuraian yangmana jalan yang terbaik..Jika ianya berlaku maka dengan itu menujukan keparahan yang teramat di JIWA tersebut.

Jikamana JIWA atau fikiran, mental seseorang itu terganggu, kemampuan berfikir menjadi kurang, tidak dapat memusatkan perhatian dalam sesuatu perkara itu, menjadi orang muda pelupa(lebih teruk dari orang nyanyuk), serta tidak dapat meneruskan usaha yang telah direncanakan mnegikut apa yang dirancang sebelumnya. Begitu juga akan berpengaruh kepada sifar-sifat yang NEGATIF. Seperti nakal, pendusta, mengganggu dan menganiaya orang lain, menyinggung perasaan orang lain dan sebagainya yang bersangkutan disebabkan fikiran jiwa kita tergganggu.

Gangguan jiwa juga menyebabkan terjejasnya kesehatan fizikal, serta dapat menimbulkan berbagai penyakit. Jiwa seseorang yang tidak sehat, membuat dirinya menjadi tidak terurus, tidak menghiraukan aturan kehidupan yang sempurna, akhirnya berbagai penyakit akan datang menimpanya.

Dengan ini jelaslah KETENANGAN JIWA itu ialah, terhindarnya dari berbagai penyakit kejiwaan, mampu menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan, sanggup menghadapi setiap masalah yang mendatang. Serta merasakan diri sendiri itu sangat berguna dan berharga sekaligus dapat menggunakan potensi yang ada dalam diri kita sendiri dengan sebaik-baiknya kerana ianya adalah nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada sekalian hamba-hambanya.

Penyakit jiwa seperti putus asa, kecewa, dengkim bakhil, hanya cinta pada dunia sahaja dan sebagainya itu, meskipun tidak nampak dimata, namun kita tidak dapat menafikannya bahawasanya jumlah oarng yang sakit jiwa itu lebih ramai jika dibandingkan dengan jumlah orang yang sakit fizikal. Kebarangkalian dan kemungkinan saja setiap kita sekarang ini sedang mengalami sakit kejiwaan tanpa kita sedari telah berada didalam diri kita.

Mereka yang diserang sakit kejiwaan, adalah mereka yang lupa akan tujuan hidup mereka didunia yang fana. Kebanyakan kita berlagak, bongkak dan sombong, seakan-akan hidup didunia ini untuk selama-lamanya. Walhal tanggungjawab kita tersangat amat berat sekali. Sebagaimana firman Allah SWT yang bermaksud:-

Bismilahirohmanirohim.. “ Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelummu, agar kamu bertaqwa”

Jika jiwa ingin tetap sehat, hadapilah suatu perkara, mushibah maupun pekerjaan itu dengan tenang. Sebab apabila suatu perkara, mushibah maupun pekerjaan, dikerjakan dengan tergesa-gesa, makan semakin lama kita akan dapat menyelesaikan dengan keadaan yang tenang dan sempurna seadanya dan matlamat akhirnya akan dapat diselesaikan dengan sebaik-baik yang ada. Teruskan dengan cara yang baik sehingga sampai ayang yang dicita-citakan dan apa juga yang hendak diselasaikan..Sepertimana perpatah ada berkata..”Jadilah seperti pohon pisang, pantang mati sebelum berbuah”.

Hindari dari gangguan-gangguan yang dapat menimbulkan perasaan amarah. Kerana perasaan amarah itu dimulai dari fikiran yang tidak tenang, sempurna dan akan berakhir dengan kekecewaan dan penyelesaian yang tidak kesudahnya nanti. Perbanyakkanlah mendengar sesuatu yang berunsur kebajikan,Tazkirah, Berzikirullah, kerana Allah SWT memberikan kepada satu lidah dan dua telinga itu, mengisyaratkan agar manusia lebih banyak mendengar dari berbicara. Sebab jika kita terlalu banyak berbicara akan menyebabkan banyak kesalahan-kesalahan yang akhirnya kita kan menyesal tapi kekita itu seolah-olah sepertimana nasi telah menjadi bubur.

Ketenangan jiwa, bererti terhindarnya daripada bebagai penyakit kejiwaan, yang dapat menyebabkan seseorang itu menjadi kecewa dan menderita diatas perbuatan diri sendiri juga. Oleh sebab itu didalam islam tidak membolehkan umatnya dalam keadaan kecewa yang berterusan. Islam menginginkan agar umatnya tetap dalam keadaan sehat baik fizikal maupun mental, dengan demikian kita akan dapat melaksanakan tugas dan kewajipan selaku manusia dengan keputusan yang baik.

“Tenangkanlah Hati Dalam Waktu-Waktu Tertentu, Kerana Jika Hati Itu Merasa Letih Ia Akan Menjadi Buta”

Hanya dengan Allah SWT kita menyerah diri, agar memperolehi taufik dan hidayah-Nya

Sekian. Wa billahi taufiq wassalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakaahtuh untuk kali ini semoga kita akan dipertemuakan dilain bicara

No comments:

  as salam Mohon , bantuan wakaf dana anda